Pemerintah sedang memikirkan beberapa kebijakan yang akan diumumkan dalam waktu dekat untuk mendorong `demand`,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana untuk melakukan revisi peraturan atau menerbitkan aturan baru sebagai upaya mendorong kinerja sektor konsumsi rumah tangga, yang saat ini dominan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah sedang memikirkan beberapa kebijakan yang akan diumumkan dalam waktu dekat untuk mendorong demand," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Rabu malam.

Sofyan menjelaskan salah satu kemungkinan dari revisi peraturan atau aturan baru tersebut adalah terkait pengurangan pajak untuk barang mewah, yang saat ini sedang dilakukan kajiannya oleh Kementerian Keuangan.

"Misal barang mewah akan dimudahkan, sehingga tidak semua barang mewah tidak dikenakan pajak. Ada lagi beberapa inisiatif yang sedang kami bicarakan dengan Menteri Keuangan," katanya.

Sofyan mengharapkan konsumsi rumah tangga dengan sejumlah aturan baru tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal pada pertumbuhan ekonomi 2015, meskipun pada triwulan I masih melambat pada 4,71 persen.

Terkait realisasi belanja modal yang masih rendah hingga April 2015, Sofyan mengharapkan adanya upaya ekstra dari kementerian terkait hingga akhir tahun, karena investasi pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendorong pembangunan.

Untuk itu, ia menginginkan proses pengadaan barang dan jasa diupayakan segera selesai pada Mei agar dapat digunakan untuk pembangunan proyek-proyek bernilai strategis, seperti infrastruktur, yang telah direncanakan oleh pemerintah.

"Dulu ada APBN-P yang baru disahkan Oktober-September, tapi tiga bulan itu pun bisa merealisasi, apalagi kita ada delapan bulan lagi. Maka kita yakin bisa, yang tertinggal satu kuartal ini dipercepat di kuartal dua hingga empat," katanya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015