Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dua pejabat penting Federal Reserve mengesampingkan kekhawatiran atas pelambatan ekonomi AS di tengah kebingungan data ekonomi lemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 2,9 dolar AS, atau 0,24 persen, menjadi menetap di 1.190,30 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena gubernur bank sentral AS Janet Yellen pada Rabu menunjukkan bahwa ia tidak khawatir tentang putaran terakhir data ekonomi lemah, mengatakan bahwa ekonomi masih di jalurnya. Namun, dia mencatat bahwa ia melihat bahaya dalam valuasi pasar ekuitas yang tinggi.

Yellen juga mengatakan bahwa dia tidak bisa melihat pembentukan gelembung (bubble), dan risiko terhadap stabilitas ekonomi moderat tetapi tidak meningkat.

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart secara terpisah Rabu, mengatakan ia "tidak terlalu khawatir" dengan pertumbuhan yang lemah di kuartal pertama, menurut MarketWatch.

Penurunan indeks dolar AS mencegah logam mulia jatuh lebih lanjut, karena indeks turun 1,12 persen menjadi 94,07 dalam sesi perdagangan tengah hari.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Perak untuk pengiriman Juli turun 7,3 sen, atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 16,506 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun enam dolar AS, atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 1.142,80 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015