Yogyakarta (ANTARA News) - PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta tidak menyiapkan kereta api tambahan untuk menghadapi libur panjang akhir pekan pada 14-17 Mei karena penumpang diperkirakan masih mampu diangkut oleh kereta reguler.

"Sampai saat ini pun, tiket keberangkatan kereta reguler dari Daerah Operasi VI ke sejumlah tujuan masih banyak tersisa. Tidak perlu ada kereta tambahan," kata Manager Corporate Communication PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko di Yogyakarta, Kamis.

Ia mencontohkan, tiket tujuan Surabaya untuk libur panjang akhir pekan masih tersisa sekitar 50 persen dan untuk keberangkatan ke Jakarta masih tersisa sekitar 10 persen.

Gatut berharap, calon penumpang bisa memanfaatkan sejumlah saluran reservasi tiket kereta api seperti pembelian secara online atau melalui agen tiket resmi dan minimarket yang telah bekerja sama dengan PT KAI.

Ia juga mengingatkan calon penumpang untuk memperhatikan jam keberangkatan kereta termasuk memastikan agar nama penumpang yang tercetak di tiket sama dengan nama penumpang yang melakukan perjalanan.

Sementara itu, untuk tiket arus balik Lebaran, Gatut memastikan bahwa tiket dari Daerah Operasi VI Yogyakarta masih tersedia untuk waktu-waktu keberangkatan tertentu.

Tiket kereta ekonomi keberangkatan H+6 Lebaran terjual antara 95 hingga 98 persen, sedangkan untuk kelas bisnis dan eksekutif masih tersedia sekitar 20 persen.

"Tiket yang sudah terjual habis adalah tiket untuk keberangkatan H+5 Lebaran di kelas ekonomi. Sedangkan untuk bisnis dan eksekutif masih tersisa sekitar 10 persen," katanya.

Gatut memastikan, akan ada kereta tambahan selama masa angkutan Lebaran, namun pihaknya belum dapat memastikan jumlah kereta tambahan yang akan dijalankan.

Persiapan menghadapi masa angkutan Lebaran pun terus dilakukan oleh PT KAI Daerah Operasi VI dengan melakukan pengecekan secara rutin jalur kereta dan titik-titik yang selama ini dinilai rawan gangguan.

"Harapannya, tidak ada gangguan perjalanan kereta, baik di perlintasan atau gangguan sinyal," katanya yang menyebut ada tim khusus untuk melakukan pemantauan di sepanjang jalur kereta api.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015