London (ANTARA News) - Para pengunjung sebuah pub dekat kawasan bisnis London bergembira setelah ada indikasi Inggris akan kembali diperintah pemerintahan Perdana Menteri David Cameron.

Exit poll menunjukkan partai-nya Cameron, Konservatif, unggul, sehingga mendorong para pengunjung pub di Seething Lane di pusat kota London, berpesta.

"Saya memilih Konservatif karena Partai Buruh tidak kompeten menangani masalah keuangan," kata pekerja industri keuangan Ben Woodthorpe (39). "Ini sangat mengasyikan karena pemilu ini begitu ketat."

Berbagai jajak pendapat menjelang pemungutan suara menunjukkan ini akan menjadi Pemilu paling ketat dalam sejarah Inggris, namun exit poll menunjukkan partai Buruh pimpinan Ed Miliband akan kehilangan kursi.

"Jika Partai Buruh kembali akan menjadi bencana bagi perekonomian," kata seorang bankir yang mengkhawatirkan kebangkitan Partai Buruh.

Yang juga mengejutkan adalah Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang mengampanyekan Skotlandia sebagai negara merdeka, diprediksi akan bertambah kursinya secara dramatis dari enam menjadi 58.

Kejutan berikutnya adalah anjloknya Partai Demokrat Liberal yang berhaluan tengah dan dipimpin Wakil Perdana Menteri Nick Clegg yang berkoalisi dengan Konservatif sejak 2010, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015