Washington (ANTARA News) - Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada Kamis mengatakan personel militer AS telah mulai memberi pelatihan perang buat petempur guna memerangi kelompok fanatik Negara Islam (ISIS) --yang juga dikenal dengan nama ISIS.

Carter, yang menyebut program pelatihan tersebut sebagai "bagian penting dan rumit" dalam aksi anti-IS, mengatakan bagian awal dari pelatihan itu melibatkan hampir 90 petempur Suriah, dan kelompok kedua akan memulai pelatihan dalam beberapa pekan mendatang.

"Mereka akan dilatih dan diberi perlengkapan untuk memerangi ISIS," kata Carter, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang.

Carter menegaskan tujuan program tersebut "bukan untuk membuat mereka berhadapan dengan pasukan Presiden Suriah Bashar Al-Assad".

Jika pasukan Bashar melakukan tindakan untuk berbenturan dengan petempur Suriah yang dilatih, kata Carter, maka tentara AS "akan memiliki tanggung-jawab terhadap mereka".

Namun ia mengakui Pentagon belum memutuskan semua peraturan keterlibatakan dalam kondisi semacam itu.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Jenderal Martin Dempsey mengatakan program pelatihan tersebut akan diperluas dengan cara terukur, "dengan kestabilan Pemerintah Suriah menjadi faktor pertimbangan".

Kelompok ISISdan Front An-Nusra --yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida-- telah menguasai lebih dari 90 persen kamp pengungsi Palestina Yarmouk, kata beberapa laporan pada awal April.

Kamp Yarmouk direbut oleh Front An-Nusra dan kelompok ISIS setelah empat hari pertempuran sengit dengan kelompok mujahidin saingan mereka --Aknaf Beit Al-Maqdes, yang telah menguasai kamp itu sejak 2013.

Kelompok Aknaf Beit Al-Maqdes telah mundur ke bagian timur-laut Kamp Yarmouk, kata beberapa laporan --yang menambahkan IS memenggal dua orang di Yarmouk. Laporan tersebut tidak memberi penjelasan mengenai penyebab pembunuhan kejam itu.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015