Jakarta (ANTARA News)  - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak operator angkutan umum Kopaja dan Kopami untuk bergabung dengan manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

"Kami sudah menganggarkan sejumlah dana untuk memperbanyak armada bus melalui Kopaja dan Kopami. Sehingga, diharapkan dapat terus melayani penumpang selama 24 jam dengan tarif Rp3.500," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, penambahan armada bus untuk Kopaja dan Kopami tersebut dilakukan untuk melayani warga yang tinggal di daerah-daerah mitra Jakarta.

"Karena kita ingin memenuhi kebutuhan transportasi warga yang tinggal di daerah-daerah mitra ibukota. Kalau busnya banyak, maka waktu tunggu kedatangan juga bisa lebih cepat," ujar Ahok.

Lebih lanjut, dia menuturkan bagi para operator Kopaja dan Kopami yang ingin bergabung dengan PT Transjakarta, maka unit-unit bus yang lama harus diganti dengan armada yang baru.

"Salah satu persyaratannya, yaitu harus mengganti unit bus yang lama dengan unit bus yang baru. Kita akan memberikan unit-unit armada bus yang baru kepada operator dengan sistem kredit," tutur Ahok.

Selain itu, mantan Anggota DPR RI Komisi II itu juga mengungkapkan apabila Kopaja dan Kopami bersedia bergabung dengan PT Transjakarta, maka sistem setoran yang selama ini diterapkan akan diganti dengan sistem rupiah per kilometer.

"Kalau sudah pakai sistem rupiah per kilometer, maka sopir-sopir Kopaja tidak perlu lagi berhenti di sembarang tempat untuk mengangkut penumpang (mengetem) dan kejar setoran karena gajinya sudah pasti," ungkap Ahok.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015