... direshuffle tidak ada masalah sama sekali."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengemukakan perombakan (reshuffle) kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga dirinya tidak begitu mempermasalahkan apabila tidak lagi menjabat sebagai menteri.

"Saya tidak ada masalah karena reshuffle adalah hak prerogatif Presiden," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan Presiden dan Wakil Presiden pasti memiliki penilaian tersendiri terkait perombakan kabinet, apalagi data terbaru menunjukkan adanya perlambatan kinerja dalam ekonomi nasional.

"Mereka pasti punya penilaian sendiri, kalau orang tidak puas itu wajar, karena pertumbuhan ekonomi cuma 4,71 persen. Tapi, pertumbuhan ini merupakan hasil dari ekonomi global dan internal," ujarnya.

Ia bahkan berseloroh bahwa banyak kemudahan yang didapatkan sebagai menteri, namun tugas dan tanggung jawab yang diberikan sangat berat karena menteri bekerja untuk pemerintahan yang mendapatkan mandat dari rakyat.

"Kehormatan kita diberikan mobil RI dan pergi ke pesta tidak perlu mengantre. Memang gajinya kecil, jadi itu kehormatan luar biasa yang diberikan negara, tapi dituntut kerja keras," ujar Sofyan berseloroh.

Sofyan pun menceritakan dirinya telah mandiri secara finansial dan tidak bergantung dari negara, sehingga tidak merasa rugi apabila lengser sebagai menteri, karena jabatan tersebut merupakan amanah.

"Selama lima tahun, saya dapat gaji besar, karena kerja di mana-mana. Saya independen finansial sekarang, jadi kalau, misalnya, direshuffle tidak ada masalah sama sekali," ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015