Cadangan devisa turun dari 111 miliar dolar menjadi 110 miliar dolar, artinya memang karena untuk menjaga volatilitas,"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memastikan penurunan cadangan devisa sebesar 700 juta dolar AS merupakan upaya untuk menjaga agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi.

"Cadangan devisa turun dari 111 miliar dolar menjadi 110 miliar dolar, artinya memang karena untuk menjaga volatilitas," katanya di Jakarta, Jumat malam.

Agus menambahkan meskipun nilai tukar rupiah terus berfluktuasi terhadap dolar AS dan menyebabkan penurunan cadangan devisa, namun depresiasinya masih lebih baik dari negara lain seperti Turki.

"Secara umum, nilai tukar Indonesia sampai pagi tadi depresiasinya enam persen year to date, dan yang kelihatannya depresiasinya besar year to date adalah Turki sampai 13 persen," jelasnya.

Menanggapi nilai tukar rupiah yang masih bergejolak, Agus mengatakan salah satu penyebabnya adalah respon pelaku pasar terhadap pernyataan Ketua The Fed yang mengingatkan valuasi pasar saham AS, yang bisa menimbulkan bahaya bagi stabilitas keuangan.

"Market saat ini mengikuti proses negosiasi di Yunani dan juga ada statement (Ketua The Fed) Janet Yellen yang bilang harga-harga saham di AS sudah kemahalan," katanya.

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2015 tercatat sebesar 110,9 miliar dolar AS, turun 700 juta dolar AS dari posisi akhir Maret 2015 sebesar 111,6 miliar dolar AS.

"Peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya mendorong turunnya posisi cadangan devisa tersebut," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs.

Namun, lanjut Peter, posisi cadangan devisa per akhir April 2015 masih cukup membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Peter.

Sebelumnya, pada Maret 2015, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 tercatat menurun 3,9 miliar dolar AS, dari 115,5 miliar dolar AS pada Februari lalu menjadi 111,6 miliar dolar AS.

Saat itu, penurunan posisi cadangan devisa juga dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015