Harga tersebut harus stabil, agar tidak terjadi inflasi yang mengakibatkan rendahnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat lambat laun tergerus oleh lonjakan harga dan depresiasi nilai tukar rupiah,"
Jakarta (ANTARA News) - Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) menyarankan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dengan berhenti mengutak-atik harga BBM, gas, listrik.

"Harga tersebut harus stabil, agar tidak terjadi inflasi yang mengakibatkan rendahnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat lambat laun tergerus oleh lonjakan harga dan depresiasi nilai tukar rupiah," kata pengamat dari INDEF Ahmad Heri Firdaus pada saat jumpa pers, Jumat.

Perlambatan konsumsi masyarakat tersebut bermula dari kebijakan di awal pemerintahan yang tidak terkoordinatif dengan baik dalam menjaga komoditas kelompok harga yang diatur pemerintah ditambah dengan nilai tukar yang melemah.

"Harga BBM yang naik turun kemudian dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi untuk menjustifikasi setiap kenaikan harga, akibatnya ketika BBM naik harga pasti naik, sementara BBM turun harga tidak turun," kata Ahmad.

Pada saat yang hampir bersamaan harga gas elpiji dan harga listrik juga ikut naik, menurut dia, pada titik itu konsumsi masyarakat akan menurun sehingga permintaan produksi juga akan berkurang yang selanjutnya terefleksikan dari pertumbuhan ekonomi yang melemah.

Selain itu pemerintah juga harus menjaga pasokan dan kelancaran distribusi, terutama komoditas pangan karena 52 persen dari total pengeluaran masyarakat miskin digunakan untuk konsumsi pangan.

Konsumsi melambat merupakan sinyal negatif terhadap daya beli masyarakat.

Dia mengatakan hampir semua komponen pengeluaran rumah tangga melambat, hanya pengeluaran untuk makan dan minuman, tembakau serta perumahan dan perlengkapan rumah tangga yang tidak mengalami perlambatan.

Dia menginginkan pemerintah berusaha untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang puasa dan lebaran, yang akan menjadi salah satu kunci bagi realisasi pertumbuhan di triwulan II untuk mencegah inflasi musiman.

"Pada saat menjelang puasa dan lebaran, tanpa ada apa pun sudah terjadi inflasi, jadi jangan kenaikan harga BBM, listrik dan gas memperparah inflasi tersebut," kata dia.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015