Jakarta (ANTARA News) - PSSI dibawah pimpinan La Nyalla Mattalitti menanggapi dingin pengumuman personel Tim Transisi bentukan Kemenpora dan akan tetap menjalankan roda organisasi serta program yang telah disiapkan hingga 2019.

"Tidak ada gunanya kami mengomentari itu (Tim Transisi). Mau ada Tim Transisi atau tidak sama sekali tidak ada pengaruhnya pada PSSI," kata La Nyalla Mattalitti seperti yang dilansir tim media PSSI di Jakarta, Jumat malam (8/5).

Tim Transisi bentukan pemerintah terdiri dari 17 personel yang memiliki latar belakang berbeda mulai walikota, politisi, mantan pejabat negara maupun militer, penggiat sepak bola Indonesia, pengusaha hingga artis.

17 anggota Tim Transisi itu adalah FX Hadi Rudyatmo, Lodewijk F Paulus, Ridwan Kamil, Eddy Rumpoko, Ricky Yakobi, Bibik Samad Rianto, Darmin Nasution, Ceppy T Wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Rukminto, Francis Wanandi, Saut H Sirait, Andrew Darwis, Farid Husaini,Zuhairi Misrawi, Dias Faizal Malik Hendropriyono dan Velix F Wanggai.

Selanjutnya tim ini akan mendapatkan tugas sesuai dengan tugas yang telah disiapkan diantaranya adalah mengambilalih tugas PSSI setelah dibekukan per 17 April dan harus memastikan pengiriman timnas ke beberapa kejuaraan tetap jalan.

Selain itu, Tim Transisi juga harus memastikan kompetisi dari semua level mulai Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama hingga Liga Nusantara berjalan meski hingga saat ini belum ada kesepakatan.

Tugas terakhir yang harus dituntaskan adalah membentuk kepengurusan baru PSSI yang sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA. Tim ini tidak berhak menentukan calon dan untuk masalah calon diserahkan ke pemilik suara.

Terkait dengan kembali bergulirnya kompetisi, Ketua Umum PSSI yang terpilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) Surabaya ini justru mempertanyakan siapa klub yang akan menjadi peserta kompetisi dibawah komando Tim Transisi.

"Saya yakin Liga dan klub-klub anggota PSSI tidak akan mau berkompetisi dibawah tim bentukan pemerintah. Bahkan sebelumnya telah terjadi kesepakatan," kata La Nyalla menambahkan.

Sebelumnya PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi, klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama telah melakukan pertemuan di Jakarta dan sepakat tidak akan mengikuti kompetisi dibawah kendali Tim Transisi.

Dengan adanya Tim Transisi bisa dipastikan polemik persepakbolaan nasional belum bisa secepatnya diselesaikan. Padahal, FIFA sebagai federasi sepak bola dunia memberikan batas waktu hingga 29 Mei untuk menyelesaikannya. Jika tidak maka ancaman sanksi di depan mata.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015