Bandarlampung (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah momentum penting dalam membentuk masyarakat yang mencintai Alquran.

"MTQ dapat menjadi sarana pembelajaran agar masyarakat Muslim Indonesia senantiasa menjadikan Alquran sebagai imam dan tiang agama dalam kehidupan sehari-hari," kata dia pada pembukaan MTQ ke-43 tingkat Provinsi Lampung di Kota Metro, Jumat malam tadi.

Ia menyebutkan, Alquran adalah sumber nilai dan kearifan, bukan benda pusaka yang hanya diletakan dalam rak-rak museum sejarah.

Menurut dia, tantangan umat Islam ke depan akan semakin kompleks. Seiring kemajuan teknologi informasi dan kondisi masyarakat yang saat ini terus didesak globalisasi seperti egoisme, hedonisme, sekulerisme, individualisme, dan radikalisme berbasis agama, menjadi tugas umat Islam untuk membentengi moral masyarakat agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama.

Ia menilai, masyarakat Lampung tidak dapat dilepaskan dari tradisi nilai-nilai agama. Sejarah mencatat Islam sangat erat dengan adat dan budaya Lampung. Sifat-sifat yang telah diwariskan budaya orang Lampung, harus dikembangkan dengan penanaman nilai-nilai Alquran.

"Dengan adanya penyelenggaraan MTQ di seluruh provinsi di Indonesia, khususnya Lampung, dapat membangun masyarakat yang memiliki karakter dan jati diri yang terpuji," ujarnya.

Lukman mengharapkan pentingnya masyarakat Indonesia, termasuk Lampung, untuk mempertahankan tradisi mengaji (nderes) Alquran selepas Magrib (Gerakan Magrib Mengaji).

Sementara itu, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan MTQ momentum sangat penting dan memiliki nilai strategis dalam upaya menumbuhkembangkan semangat dan minat baca Alquran bagi masyarakat Lampung.

"Alquran harus dijadikan pegangan dan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata dia.


Pewarta: Agus wira Sukarta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015