Tentu saja kami akan memenuhinya karena merupakan tugas BKPM untuk memfasilitasi proses realisasi investasi yang sedang mengalami hambatan (debottlenecking),"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi proses realisasi investasi dari Korea Selatan ke Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan meminta bantuan dan fasilitasi Pemerintah Indonesia, agar investasi besar dan strategis Korea Selatan di Indonesia dapat berkembang dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.

"Tentu saja kami akan memenuhinya karena merupakan tugas BKPM untuk memfasilitasi proses realisasi investasi yang sedang mengalami hambatan (debottlenecking)," katanya.

Komitmen tersebut disampaikan Franky saat mengadakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE) Korea Selatan dalam kunjungan kerja di Seoul, Korea Selatan, Kamis (7/5).

Ia menuturkan, sejak Oktober 2014 hingga April 2015, BKPM sedang memfasilitasi sekitar 100 proyek investasi, baik penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri, dengan nilai investasi lebih dari Rp 400 triliun.

Dari keseluruhan proyek tersebut, 20 proyek investasi di antaranya sudah berhasil diselesaikan dengan nilai investasi sebesar Rp99,97 triliun.

Proyek yang sudah berhasil difasilitasi BKPM tersebut antara lain proyek investasi pertambangan, perdagangan, kelistrikan, industri kimia dasar dan framasi, gula, perkebunan, logam dan pariwisata.

"Salah satu tugas Presiden Jokowi ke BKPM adalah melakukan debottlenecking proyek investasi yang terhambat. Fasilitasi yang dilakukan BKPM, selain untuk mengatasi hambatan investasi, juga dapat menjadi alat promosi terkait komitmen pemerintah menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan pada 6-8 Mei 2015.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memasarkan potensi investasi Indonesia dan melakukan pertemuan pejabat Korea Selatan untuk menjalin kerja sama di bidang investasi.

Dalam pertemuan dengan investor Korea Selatan, BKPM menerima komitmen investasi senilai 9,7 miliar dolar AS dari sektor industri petrokimia, gasifikasi batubara, farmasi, peternakan ayam dan industri pakan ternak, industri pengolahan jagung menjadi sirup fruktosa "high corn".

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia.

Sepanjang periode 2010-Maret 2015, realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai 7,46 miliar dolar AS dan menempati peringkat empat negara dengan investasi terbesar di Indonesia setelah Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.

Untuk tahun 2015, BKPM menargetkan masuknya investasi Korea sebesar 3,36 miliar dolar AS.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015