Menurutnya, kata agama dalam Kementerian Agama menjadikan masyarakat mempersepsikan aparaturnya sebagai orang yang memahami agama karena setiap harinya mengurusi soal agama. Karena itu, aparatur Kemenag harus dapat menjadi contoh bagi lingkungannya, kata Menag dalal laman kemenag.go.id, yang dikutip Minggu.
“Katakanlah sebagai contoh, bila sama-sama yang dicuri ayam, namun yang satu seorang preman dan yang satu orang yang dipersepsikan paham agama, maka kemarahan masyarakat pasti lebih kepada orang yang paham agama tesebut. Itu tidak akan pernah hilang di benak masyarakat dan itu realitasnya,” ucap Menag, saat memberikan pengarahan pada kegiatan Pembinaan Pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Prov Lampung, Sabtu.
Di hadapan keluarga besar Kanwil Lampung, Menag mengingatkan bahwa publik akan marah, bila aparatur Kemenag yang dipersepsikan mengerti atau paham agama melakukan kesalahan dan melanggar nilai-nilai agama.
Menag mengajak aparaturnya untuk mengemban misi suci ini dengan amanah. Salah satunya dengan mengimplementasikan nilai budaya kerja untuk menjadikan Kementerian Agama yang bersih, profesional, berprestasi dan pada gilirannya menjadi rol model. “Mari kita wujudkan cita-cita ini bersama-sama dan pasti kita bisa,” kata Menag.
Selain itu, Menag juga mengingatkan pentingnya pemahaman aparatur terhadap persoalan keragaman Indonesia. Menurutnya, lahirnya keragaman di tengah-tengah kehidupan masyarakat merupakan sunatullah yang mesti dijaga bersama, sehingga tidak perlu beprentensi atau terobsesi untuk menyeragamkannya.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
