"Ada semangat mereka untuk bangkit.."
Semarang (ANTARA News) - Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, yang akhir pekan lalu (9/5) hangus terbakar bakal segera direvitalisasi dengan mempertahankan keasliannya karena pasar tersebut merupakan bangunan cagar budaya.

"Dalam jangka panjang kami memastikan akan melakukan revitalisasi," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di sela-sela kunjungan ke pasar tersebut, di Semarang, Jawa Tengah, Senin. 

Ia mengatakan akan segera melaporkan kondisi terbaru Pasar Johar yang dilihatnya pagi itu kepada Presiden. Rachmat menyatakan kekagumannya terhadap sejumlah pedagang Pasar  Johar yang temuinya.

"Ada semangat mereka untuk bangkit. Mereka minta dibantu untuk berjualan lagi dengan kredit yang murah," kata Rachmat kepada ANTARANews.

Ke depan ia mengatakan akan memberikan juga perhatian kepada pasar-pasar tradisional lainnya di Indonesia, yang kondisinya mirip Pasar Johar.

Apalagi  Pasar Johar yang juga merupakan bangunan cagar budaya.  Pemerintah, kata dia, akan berupaya untuk mempertahankan dan menjaga originalitasnya. "Nilai sejarahnya luar biasa, jadi harus dipertahankan," ucapnya.

Mengenai langkah jangka pendek, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yaitu gubernur dan wali kota untuk membahas langkah antisipasi pascakebakaran tersebut.

Menurut dia, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan mencoba mencari lokasi yang tepat untuk pasar darurat. Upaya tersebut penting karena saat ini sudah mendekati Lebaran.

"Kita sudah memasuki jelang bulan puasa, sehingga suplai kebutuhan pokok harus dipenuhi. Oleh karena itu, perlu tempat bagi para pedagang untuk berjualan kebutuhan pokok masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, mengenai jaminan pangan untuk masyarakat Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan kebutuhan pokok untuk masyarakat akan dipenuhi oleh pasar lain.

Ganjar menjamin tidak ada komoditas yang akan hilang dari pasaran, karena bisa memicu gejolak harga.

Mengenai pemindahan lokasi pasar sementara, pihaknya juga sudah mempersiapkannya, namun belum akan disampaikan kepada publik.

"Sudah ada lokasi yang kami siapkan, tetapi kalau disampaikan sekarang bisa memicu keributan di kalangan pedagang," tukasnya.



Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2015