Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI Tantowi Yahya meminta permasalahan antara Kemenpora dengan PSSI segera dituntaskan karena hal tersebut tidak hanya menyangkut sepak bola saja namun juga terkait dengan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kemenpora dan PSSI harus duduk bersama dan mencari solusi. Hanya itu yang bisa dilakukan, karena bila konflik semakin tajam, sepak bola yang akan mati, bukan Kemenpora dan PSSI," kata Tantowi dalam siaran pers yang diterima media di Jakarta, Senin.

Permasalahan persepakbolaan nasional memang cukup meruncing. Apalagi pemerintah melalui Kemenpora membentuk Tim Transisi yang salah satu tugasnya mengambilalih hak dan wewenang PSSI. Pembentukan tim ini juga banyak disorot oleh pemerhati persepakbolaan nasional.

Tim Transisi bentukan pemerintah itu beranggotakan 17 personel. Hanya saja dua orang diantaranya mengundurkan diri meski belum sempat bertugas. Kedua personel yang mengundurkan diri itu adalah mantan staf khusus Presiden SBY, Velix Wanggai dan mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution.

Pembentukan Tim Transisi, bagi PSSI jelas sangat merugikan. Apalagi tim tersebut tidak diakui oleh FIFA selaku federasi sepak bola dunia. Dengan demikian, Indonesia terancam sanksi jika permasalahan ini tidak bisa dituntaskan hingga batas waktu 29 Mei.

Padahal, dua tim Indonesia yaitu Persipura dan Persib Bandung lagi berjuang di AFC Cup. Prestasi kedua tim hingga saat ini masih membanggakan. Jika sanksi turun, maka perjuangan tim-tim terbaik Indonesia itu akan terhenti.

"Apa yang akan terjadi bila Persipura dan Persib yang tengah 'on fire' di AFC Cup harus terhenti langkahnya, bukan karena kalah bertanding, tetapi dilarang FIFA. Masyarakat Papua dan Jawa Barat tentu akan marah kepada Kemenpora," kata Tantowi Yahya menambahkan.

Pria yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR RI menegaskan, bagi masyarakat Papua, Persipura bukan hanya klub biasa. Namun, tim yang berjuluk Mutiara Hitam itu sudah menjadi ikon kultural daerah. Apalagi prestasinya juga pantas untuk dibanggakan.

"Papua ya Persipura, Persipura ya Papua. Bahkan saking bangganya rakyat Papua terhadap Persipura, tahun 1970-an group band Black Brothers membuat lagu berjudul Persipura" kata pria yang juga Ketua Umum Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) ini.

Jika sanksi benar-benar turun tidak hanya Persipura dan Persib yang dirugikan, namun timnas Indonesia yang akan turun di SEA Games 2015 di Singapuran kemungkinan besar akan kenda dampak. Selain itu, timnas dari semua level juga tidak bisa turun dikancah internasional.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi menegaskan jika pembentukan Tim Transisi salah satu tugasnya akan memperbaiki persepakbolaan nasional. Selain itu memastikan persiapan timnas untuk menghadapi kejuaraan internasional. Bahkan, Kemenpora juga akan mengirimkan wakilnya ke FIFA guna menjelaskan secara langsung alasan pembentukan Tim Transisi.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015