Kita usahakan sebelum 17 Agustus sinyal kita di Kabupaten Nunukan akan lebih kuat daripada Malaysia."
Nunukan (ANTARA News) - PT Telkom Indonesia nyatakan siap "berperang" kekuatan sinyal dengan telkom negara tetangga Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sebelum 17 Agustus 2015.

Demikian disampaikan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Hendri Saparini di Nunukan, Senin menanggapi pertanyaan awak media sekaitan dengan kuatnya serangan provider Malaysia masuk ke daerah itu.

Ia menegaskan, pemerintah pusat telah mengetahui hal itu sehingga memperhatikan lebih serius agar masyarakat di wilayah perbatasan tidak terganggu lagi oleh provider negara tetangga (Malaysia).

"Kita usahakan sebelum 17 Agustus sinyal kita di Kabupaten Nunukan akan lebih kuat daripada Malaysia," ujar dia melalui penambahan sebanyak lima titik 3G dan lima titik 2G pada wilayah yang masih "blank spot".

Layanan 2G ini, lanjut Hendri Saparini, dapat lebih efektif dalam memajukan perekonomian masyarakat perbatasan dimana khusus untuk memaksimalkan layanan sms (short massage service) dan voice. Sedangkan untuk 3G untuk memaksimalkan akselerasi penggunaan data.

Ia mengakui, kuatnya sinyal telekomunikasi Malaysia di Kabupaten Nunukan sekaligus sebagai bentuk penguasaan ekonomi karena telekomunikasi itu berdampak pada persaingan bisnis.

Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia yang khusus bergerak pada sektor telekomunikasi berupaya membantu peningkatan ekonomi masyarakat melalui penguatan sinyal.

"Telekomunikasi yang kuat itu kan bagian dari perang bisnis antar negara. Jadi demi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan maka layanan telekomunikasi sinyalnya harus kuat agar tidak terganggu dari negara tetangga," ujar dia.

Untuk mewujudkan upaya pemerintah tersebut, Hendri Saparini menegaskan, pemerintah dengan langkah cepat berinisiatif membendung gangguan itu dengan memperkuat sinyal telekomunikasi kita di wilayah perbatasan sebagai bernada depan NKRI.

Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015