PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon terkejut oleh kerusuhan di kota Kumanovo di bekas Republik Yugoslavia, Macedonia (FYROM), dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang tewas dan cedera.

"Ia (sekretaris jenderal) mendukung kuat seruan Uni Eropa dan anggota lain masyarakat internasional dalam mendesak pemerintah negara tersebut serta semua pemimpin masyarakat dan politik agar bekerjasama  memulihkan ketenangan dan sepenuhnya menyelidiki aktivitas dengan cara tranparan dan objektif," kata juru bicara PBB, Senin waktu setempat, seperti dikutip Xinhua.

Pada saat sensitif ini, Ban menyeru semua pelaku agar sepenuhnya menahan diri dan tak mengeluarkan ucapan atau mengambil langkah apa pun yang bisa meningkatkan ketegangan, katanya.

Ia juga mendorong pemerintah negara itu agar menangani keprihatinan yang disampaikan Kantor Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi pada 17 Maret.

Ban juga menegaskan lagi komitmen mereka terhadap hak asasi mendasar dan ketentuan hukum dengan memperbaiki suasana sehingga pandangan yang bertentangan dapat disampaikan secara bebas.

Sabtu pekan lalu pecah pertempuran sepanjang hari di Kumanovo yang berpenduduk multietnik, antara polisi Macedonia dan kelompok yang disebut pemerintah sebagai kelompok teror, sehingga menewaskan delapan polisi dan 30 orang ditangkap. Jumlah korban jiwa di pihak pengacau tidak diketahui.

Ketegangan etnik antara suku Albania dan pemerintah pusat berawal pada 2001 ketika perlawanan suku Albania meletus dan mereka menuntut hak lebih besar bagi orang Albania. Kesepakatan perdamaian belakangan dicapai.

Pemerintah menyatakan tersangka gerilyawan adalah mantan komandan dari wilayah tetangga, Kosovo, yang memisahkan diri dari Serbia setelah melalui perang 1999 dan mengilhami aksi perlawanan suku Albania di Macedonia pada 2001.

(C003)


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015