Ankara (ANTARA News) - Program gabungan AS-Turki untuk melatih gerilyawan Suriah ditunda karena perlu waktu cukup lama untuk memindahkan tentara AS ke Turki, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Senin (11/5).

Turki dan Amerika Serikat pada Februari menandatangani kesepakatan untuk memberikan pelatihan dan perlengkapan untu pasukan oposisi Suriah. (Baca: Tentara AS mulai latih petempur Suriah)

Awal Mei, Cavusoglu mengatakan Turki akan memulai program pelatihan pada 9 Mei, dan menambahkan satu kelompok yang terdiri atas 300 petempur Suriah akan dilatih pada tahap pertama. Dan pada tahap kedua, sebanyak 300 petempur oposisi akan tiba di Turki.

Program tersebut bertujuan melatih sebanyak 15.000 petempur oposisi Suriah selama masa tiga tahun. Sebanyak 5.000 di antara mereka akan dilatih di satu pangkalan militer di Kota Kirsehir di Turki Tengah.

Program itu pertama kali dimulai di Jordania dan Turki, kata menteri tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ditambahkannya, Qatar mungkin juga akan menjadi tempat pelatihan.

"Itu semua dengan alasan teknis," kata menteri luar negeri Turki tersebut di dalam wawancara yang ditayangkan televisi dengan stasiun TV Turki, TRT 2.

Menteri itu menanggapi pernyataan bahwa Ankara dan Washington saling sepakat mengenai tujuan untuk mendorong kesiapan tempur gerilyawan Suriah.

Ankara ingin petempur terlatih tersebut memerangi anggota Negara Islam (ISIS) dan pasukan Pemerintah Suriah, sementara Gedung Putih menyatakan program itu hanya akan digunakan untuk menghadapi pasukan ISIS.

Cavusoglu juga mengatakan gerilyawan Suriah, segera setelah menyelesaikan program pelatihan mereka, mesti "ditempatkan di daerah aman agar efisien di lapangan".

Gerilyawan Suriah tersebut juga akan memerlukan zona-larangan terbang sebagai perlindungan dari serangan udara oleh pasukan Pemerintah Suriah, kata menteri itu.

Pemerintah Turki telah lama mendukung gerakan militer untuk menggulingkan Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara Damaskus mengecam Ankara karena mendukung terorisme di negara yang dicabik perang itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad pada Sabtu (9/5) juga mengecam rencana AS untuk melatih gerilyawan Suriah.
(Baca: Suriah kecam upaya AS latih gerilyawan)

(Uu.C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015