Pekanbaru (ANTARA News) - Kegiatan belajar dan mengajar di Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School Kabupaten Kampar, Riau, terpaksa dihentikan akibat kebakaran hebat melanda dua asrama putra Senin dini hari.

"Kegiatan belajar dan mengajar kita hentikan dulu karena saat ini orang tua santri berdatangan dan pihak kepolisian melakukan investigasi," kata Humas Al Ihsan Boarding School Ustadz Adi Wicaksono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Dia belum dapat memastikan pelaksanaan kembali kegiatan belajar mengajar di sini. "Kita masih fokus untuk menyelesaikan pasca musibah dulu," ujarnya.

Mengenai dua santri yang meninggal dunia, dia mengaku sudah mengkomunikasikannya kepada kedua orang tua korban.

Ustadz Adi kembali melukiskan kebakaran menimpa dua asrama putra yakni Asrama Madinah dan Mekah itu berlangsung sangat singkat. "Kebakaran hanya terjadi selama 15 menit dan langsung menghanguskan semuanya," terang dia.

30 menit kemudian kedua asrama yang letaknya saling berdampingan itu rata dengan tanah.

Ia mengaku bersyukur, sebagian besar penghuni asrama putra sedang study tour ke Sumatera Barat. "Dua asrama itu total berisi 150 santri, tetapi saat kebakaran hanya ada 32 santri," ujarnya sedih.

Setelah kebakaran, ia langsung meminta santri berkumpul di lapangan dan setelah dihitung baru ada 30 santri. "Dua santri kami tewas atas nama Musa Ali Mulhab dan Arsadi Rabbani, keduanya berumur 16 tahun," ujar Adi.

Dia mengatakan, bagi masyarakat yang ingin menyumbang bisa dilakukan dengan mengunjungi Ponpes Al Ihsan Boarding School di RT 06 RW 06, Desa Kubang Jaya kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar. "Atau mengunjungi website ibs.sch.id/," ujarnya.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015