Blantyre, Malawi (ANTARA News) - Pemerintah Malawi, Senin, mengatakan menahan mantan pemimpin militer Henry Odillo dan perwira senior lain atas tuduhan korupsi, setelah yang bersangkutan diduga memerintahkan pembayaran ke perusahaan, yang tidak menyediakan layanan bagi militer.

Biro Anti-Korupsi (ACB) negara Afrika bagian selatan itu mengatakan menemukan bukti bahwa pimpinan militer Jenderal Odillo dan Letnan Kolonel Clement Kafuwa memerintahkan pembayaran 4,4 juta dolar kepada Thuso Investasi "untuk pasokan peluru kosong, yang tidak pernah dikirim".

ACB, yang memeriksa dan menuntut sejumlah pegawai negeri sipil yang terlibat dalam skandal korupsi yang dijuluki sebagai "cashgate" di Malawi, mengatakan kedua tokoh itu akan dikenai melakukan tuduhan sejumlah pelanggaran termasuk penyalahgunaan jabatan publik dan pencucian uang, dan mereka akan segera diajukan ke pengadilan.

Odillo adalah komandan tentara Malawi di bawah Presiden Bingu wa Mutharika, yang meninggal saat menjabat pada 2012, dan digantikan oleh Joyce Banda.

Peter Mutharika, yang menjadi presiden sejak 2014, memecat Odillo setelah mengalahkan Banda di pemilihan presiden tahun lalu.

Skandal "cashgate", di mana lebih dari 30 juta dolar dicuri dari kas negara, mendorong para donor asing, yang menyediakan sekitar 40 persen dari anggaran Malawi, menarik bantuan senilai sekitar 150 juta dolar (135 juta euro).

Sejumlah pejabat pemerintah yang terlibat dalam penipuan menghadapi tuntutan pidana, dan setidaknya dua pejabat telah dihukum, demikian laporan AFP.

(Uu.G003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015