Medan (ANTARA News) - Manajemen PS Bintang Jaya Asahan meliburkan pemainnya menyusul tidak jelasnya pelaksanaan Kompetisi Divisi Utama yang digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.

Sekretaris Bintang Jaya Asahan Azwar Mahmud, di Medan, Selasa, mengatakan, peliburan skuad itu berlaku sejak Senin (11/5) hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Keputusan peliburan itu juga sambil menunggu kebijakan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengenai kepastian penyelenggaraan kompetisi Divisi Utama.

"Tim diliburkan sesuai surat PSSI tertanggal 2 Mei (tentang penghentian semua kompetisi)," katanya.

Meski diliburkan, kata Azwar, skuad tim yang berjuluk "Kijang Gunung" tersebut tetap bersiap jika adanya keputusan PSSI yang mengulirkan kembali kompetisi.

"Mudah-mudahan ada keputusan yang nyata, surat pembekuan PSSI ditarik, dan kompetisi bisa kembali bergulir," katanya.

Pria yang akrab disapa Ujang itu mengaku, manamejen Bintang Jaya telah menyelesaikan pembayaran gaji para pemain sebelum diliburkan.

Selain itu, manajemen klub tersebut juga memberikan bantuan tiket atau ongkos kepulangan bagi pemain yang berasal dari luar Sumatera Utara.

"Jadi mulai 11 Mei, kami liburkan semuanya. Kewajiban kami sudah diselesaikan dan kami menunggu surat dari PSSI bagaimana kelanjutan kompetisi tahun ini," katanya.

Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi itu yang menyebabkan klub dan pemain menjadi korban. Apalagi dengan tidak adanya gaji bagi pemain selama status libur tersebut.

Pelatih Bintang Jaya M Khaidir mengatakan, status pemain dalam keadaan "stand by" jika adanya perubahan keputusan PSSI mengenai kompetisi tersebut.

Pihaknya berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI dapat menemukan jalan tengah untuk mengatasi masalah yang ada.

"Tim istirahat sementara, menunggu perkembangan PSSI dengan Kemenpora. Waktu tidak ditentukan, menunggu kapan selesai persoalan ini," katanya.

Meski diliburkan, mantan arsitek PSAP Sigli itu menekankan seluruh pemain Bintang Jaya untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, termasuk dengan mengikuti turnamen-turnamen yang digelar oleh tim-tim lokal.

"Silahkan kalau pemain ingin mengikuti turnamen. Yang penting jaga kebugaran pisik dan jangan sampai cedera. Karena situasi saat ini tidak menentu. Sewaktu-waktu bisa saja kompetisi kembali bergulir," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015