Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai ada lima hal yang menyebabkan maraknya prostitusi yang terjadi saat ini.

"Saya melihat ini kalau prostitusi daring (online) lihat nilainya itu transaksinya dahsyat sekali, berarti ini karena gaya hidup," kata Mensos di Jakarta, Rabu.

Selain itu, menurut Mensos ada budaya yang makin permisif sehingga semakin memberikan toleransi kepada sesuatu yang bersifat amoral atau asusila.

Ketiga, adanya budaya yang hedonistik materialistik. Keempat menurut Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama itu, prostitusi juga semakin marak karena lemahnya iman.

Yang terakhir menurut dia adalah penegakan hukum, yang saat ini masih belum menyasar kepada semua yang terlibat dalam prostitusi.

"Saya sebut Swedia karena negara itu membangun kesetaraan perlakuan hukum antara mucikari, pemberi jasa dan pengguna jasa. Mereka sama kena hukuman," katanya.

Mensos menyatakan hal itu terkait maraknya prostitusi yang saat ini semakin terungkap dengan berbagai modus seperti lewat dunia maya dengan memanfaatkan media sosial.

Terutama baru-baru ini telah terungkap prostitusi yang melibatkan kalangan artis dengan harga transaksi hingga ratusan juta rupiah, sehingga penggunanya juga berasal dari orang kalangan atas.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015