... jika kau tak bisa melihat kontaminan, bakteri akan bereaksi dengan cara tertentu jika polutan pernah ada di masa lalu...
Jakarta (ANTARA News) - Tim peneliti dari University of Tennessee dan Oak Ridge National Laboratory di Amerika Serikat menemukan cara untuk menggunakan bakteri guna membantu mendeteksi keberadaan polutan.

"Bakteri bisa menjadi bio-sensor hebat bagi lingkungan," kata Terry Hazen, pemimpin kerja sama kedua universitas yang bekerja dengan tim peneliti yang menggunakan bakteri untuk mengembangkan metode guna mendeteksi polutan.

"Bahkan jika kau tak bisa melihat kontaminan, bakteri akan bereaksi dengan cara tertentu jika polutan pernah ada di masa lalu," kata Hazen, yang bekerja di bidang rekayasa lingkungan, mikrobiologi serta ilmu Bumi dan planet di University of Tennessee.

Contohnya, seseorang yang ingin membangun di pesisir dan ingin tahu apakah pernah terjadi tumpahan minyak bisa menggunakan metode pemeriksaan menggunakan bakteri untuk memastikan kesehatan lingkungan area itu, bahkan jika tanda-tanda jelas tumpahan itu sudah lama hilang.

Pemeriksaan itu juga bisa mendeteksi keberadaan benda-benda yang jauh lebih sulit dilihat daripada tumpahan minyak seperti kontaminasi uranium atau polusi nitrat.

Bagi miliaran orang di seluruh dunia yang bergantung pada air sumur, pemeriksaan semacam itu bisa membawa perubahan besar pada kesehatan dan kualitas hidup mereka, apalagi pemeriksaan itu tidak terlalu rumit dan tidak butuh waktu lama.

Bermula dari pengetahuan bahwa bakteri merespons perubahan lingkungan mereka dengan cara yang bisa diduga, tim peneliti menggunakan perunutan DNA dan pelacakan gen untuk membuat model guna memprediksi kontaminasi.

"Dengan menggunakan teknik terkini dalam perunutan DNA kami bisa menentukan struktur komunitas dan membuat model untuk memeriksa kontaminasi," kata Hazen, sebagaimana dilansir laman University of Tennessee.

"Kami menggunakannya pada pemeriksaan lapangan kami di 93 kelompok sumur di Oak Ridge dengan ratusan parameter berbeda dan bisa mendapatkan hasil konsisten untuk uranium, nitrat, dan konsentrasi pH di air tanah.

"Itu juga bisa secara akurat memprediksi minyak di sampel air yang diambil saat tumpahan minyak Deepwater Horizon di Teluk Mexico," katanya tentang temuan yang dipublikasikan di jurnal daring American Society for Microbiology, mBio.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015