Proyek ini merupakan pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia."
Bantul (ANTARA News) - Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mayoritas akan menempati lahan milik Sultan (Sultan Ground/SG) sehingga pembangunannya relatif tidak akan ada masalah.

"Proyek PLTB Bantul sebagian besar menggunakan SG, dan sebagian kecil menempati tanah kas desa dan tanah warga," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Tri Saktiyana, Kamis.

Dengan demikian, menurut dia, lokasi pembangunan energi baru terbarukan berupa puluhan kincir angin raksasa tersebut hingga saat ini tidak masalah, dan pembangunan tinggal menunggu proses pembebasan lahan milik warga.

"Rencananya akan ada 20 sampai 25 titik kincir angin di sepanjang kurang lebih 10 kilometer dari Pantai Samas Sanden sampai Sungai Progo," katanya, menyebutkan kawasan yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bantul dengan Kulon Progo.

Tri juga mengatakan, meski nantinya PLTB telah terbangun, lahan di antara kincir-kincir tersebut bukan sebuah area yang tertutup dan masih bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat.

"Kalau tinggi tiangnya bisa sampai 100 meter, sehingga akan ada lahan bebas di antara dua kincir itu, dan bisa untuk pertanian, perdagangan maupun kegiatan produktif lainnya, karena bukan area yang tertutup," katanya.

Khusus area tepat di bawah tiang kincir, lanjutnya, memang dilarang untuk kegiatan perekonomian dan nantinya akan dibuatkan semacam pagar pengaman agar tidak menggangu pengembangan energi baru terbarukan tersebut.

"Kalau sudah terbangun PLTB di Bantul ini nantinya akan membangkitkan energi listrik hingga 50 Mega Watt. Proyek ini merupakan pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia," katanya.

Menurut dia, selain untuk mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, PLTB nantinya juga bisa mendorong pengembangan destinasi pariwisata kawasan pantai selatan Bantul tersebut.

"Dampak ke sektor pariwisata jelas, sebab seperti kita tahu banyak orang pergi ke Belanda, salah satunya karena terkenal dengan kincir-kincir, mungkin ini (PLTB) juga seperti itu," katanya menambahkan.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015