Dia teater, saya tari, tapi kami sering bersama, mikirin kemajuan seni pertunjukan," katanya.
Jakarta (ANTARA News) - Aktor Didi Widiatmoko, atau yang lebih dikenal dengan nama Didi Petet, selalu dikenang sebagai orang yang penuh canda oleh penari dan aktris Nungki Kusumastuti.

"Saya memang gemuk, kamu saja yang kurus terus," kata Nungki meniru ucapan sahabatnya itu, saat dihubungi Antara News.

Candaan seperti itu juga sempat mereka lontarkan saat bertemu beberapa bulan silam di suatu undangan pernikahan.

"Nggak apa-apa lah, Di, yang penting sehat," kata Nungki kepada aktor kelahiran Surabaya 12 Juli 1956 itu.

Nungki masuk ke Institut Kesenian Jakarta tahun 1977, bersama Didi. Bila Nungki kini lebih banyak berkecimpung di dunia tari, Didi memilih teater.

Ketika Didi menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Pertunjukan IKJ beberapa tahun lalu, Nungki menjabat sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik.

"Dia teater, saya tari, tapi kami sering bersama, mikirin kemajuan seni pertunjukan," katanya.

Didi selalu punya dedikasi dan integritas terhadap dunia seni, khususnya seni pertunjukan.

Ia pernah meraih anugrah tertinggi perfilman Indonesia Piala Citra pada 1988 dalam kategori Aktor Pembantu Terbaik.

Akting Didi di sejumlah film pun masih melekat di ingatan penontonnya, seperti Emon pada "Catatan si Boy" dan Kabayan dalam "Si Kabayan Saba Kota".

Dukungan Didi Petet kepada teman-temannya di dunia seni dirasakan Nungki tidak selalu hadir dalam bentuk fisik.

Ketika Nungki akan berangkat ke sebuah festival internasional misalnya, Didi menyampaikan dukungannya melalui pesan singkat atau menyempatkan diri meneleponnya.

Begitu juga ketika Nungki bercerita ia ingin sekolah lagi.

"Loe bagian yang belajar-belajar, gue yang kerja," kata Nungki, meniru perkataan Didi.

Kabar duka yang ia terima pagi ini membuat sang penari sangat sedih.

"Saya kehilangan kawan untuk bisa bertukar pikiran, menertawakan banyak hal," kata Nungki.

Nungki yang kerap berdiskusi tentang seni bersama temannya itu, berpendapat tugas mereka merawat seni pertunjukan dengan baik, semangat dan integritas yang tinggi, tidak akan selesai hingga usia mereka habis.

"Didi duluan yang pergi, saya kehilangan kawan yang selalu memberi dukungan," pungkasnya.

Didi Petet, yang baru-baru ini bermain dalam film "Guru Bangsa: Tjokroaminoto", berpulang di usia 58 tahun pukul 05.30 di rumahnya di Bambu Apus, Tangerang Selatan.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan sang aktor kelelahan setelah pulang dari Milan, Italia untuk mengurusi Pavilion Indonesia di World Expo Milan 2015.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015