Keduanya merupakan negarawan sejati, sehingga saya optimistis masalah Golkar akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya,"
Sangatta (ANTARA News) - Kader Partai Golkar Mahyudin mengemukakan, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie akan menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan partai dengan baik, karena dua tokoh politisi senior itu juga merupakan negarawan.

"Keduanya merupakan negarawan sejati, sehingga saya optimistis masalah Golkar akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya," kata Mahyudin saat ditemui di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, Jumat, menanggapi belum berakhir konflik dualisme kepengurusan di Partai Golkar saat ini.

Wakil Ketua MPR RI ini mengingatkan kader Partai Golkar di seluruh daerah untuk tidak perlu cemas dan tetap bersikap tenang, sebab persoalan Partai Golkar hanya terjadi di pusat antara kepengurusan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical).

"Masih cukup waktu bagi keduanya untuk mencari solusi terbaik menyelesaikan persoalan itu, dalam rangka membangun Bangsa Indonesia yang kita cintai," katanya.

Meskipun saat ini sejumlah partai politik mulai menyiapkan kader terbaik yang diusung dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015, Mahyudin yakin Partai Golkar juga akan melakukan hal terbaik.

Ia mengaku banyak mendapat pertanyaan terkait konflik Partai Golkar yang tidak segera selesai saat melakukan kunjungan ke daerah, baik dari kader senior, pengurus maupun simpatisan, termasuk para jurnalis.

"Para sesepuh dan tokoh senior Golkar di daerah berharap masalah ini cepat selesai agar rakyat juga tidak dirugikan," tambahnya.

Dari Jakarta dilaporkan, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dijadwalkan pada Senin (18/5), akan memutuskan menerima atau menolak gugatan kubu Aburizal Bakrie terkait Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta, pimpinan Agung Laksono.

Putusan PTUN yang ditunggu-tunggu ini akan memberikan dampak sangat besar bagi keikutsertaan Partai Golkar dalam pilkada serentak yang tahapannya mulai pertengahan Juli 2015.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015