Jakarta (ANTARA News) - Istri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, menyerahkan burung kakatua jambul kuning peliharaannya kepada pemerintah sebagai langkah mendukung konservasi satwa yang dilindungi negara.

Sinta yang menyerahkan kakatua jambul kuning berusia 10 tahun kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Senin, mengatakan burung tersebut merupakan kenangan keluarga atas Gus Dur.

"Tadinya kami memelihara burung kakatua jambul kuning juga, tapi setelah Gus Dur meninggal, burung itu mati, maka kami memelihara kakatua jambul kuning yang lain. Jadi kami serahkan ini untuk dipelihara oleh negara," katanya.

Sinta bercerita, burung kakatua jambul kuning yang tadinya dipelihara Gus Dur dan mati itu bisa menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Namun, karena mati, keluarga Gus Dur memelihara burung kakatua jambul kuning baru untuk mengenang almarhum. Kakatua jambul kuning itulah yang diserahkannya kepada pemerintah.

"Sayang, kakatua jambul kuning yang ini tidak bisa menyanyi. Nanti tolong diajari menyanyi ya," katanya.

Siti Nurbaya, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan rasa terima kasih atas kesadaran Sinta Wahid dalam mendukung konservasi satwa yang dilindungi negara itu.

Menurut Menteri LH dan Kehutanan , penyerahan satwa langka bernama Latin Cacatua sulphurea itu merupakan contoh bagi masyarakat Indonesia dan juga dunia atas konservasi satwa yang dilindungi negara.

"Terima kasih untuk Ibu Sinta Wahid, burung ini kami terima dengan baik, semoga menjadi contoh yang baik," katanya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah membuka Posko Save Kakatua Jambul Kuning di lobi Blok I Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK dari pukul 09.00-17.00 WIB.

Dibukanya posko itu merupakan reaksi pemerintah menanggapi kasus penyelundupan kakatua jambul kuning yang dimasukkan ke dalam botol air mineral awal Mei lalu di Surabaya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015