Dalam kesempatan ini, kami imbau untuk pelaku usaha agar bisa ikut serta pada Wem 2015,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengharapkan dan menghimbau para pelaku usaha dalam negeri untuk turut serta dan memberikan dukungan atas keikutsertaan Indonesia pada World Expo Milano (WEM) 2015 yang berlangsung hingga enam bulan ke depan.

"Dalam kesempatan ini, kami imbau untuk pelaku usaha agar bisa ikut serta pada Wem 2015," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, sesuai hadir dalam jumpa pers kinerja ekspor-impor, di Jakarta, Senin.

Nus mengatakan, dalam pameran yang dimulai pada 1 Mei hingga 31 Oktober 2015 dan sempat menghadapi kendala di pembukaan awal, saat ini sudah mulai berjalan dengan lancar dan tinggal menunggu dukungan dari pihak swasta untuk pelaksanaan enam bulan kedepan.

"Semua sudah berjalan, tinggal dukungan dari swasta untuk kelangsungan sampai enam bulan kedepan," ujar Nus.

Nus menegaskan, Paviliun Indonesia yang mengusung tema Stage of The World tersebut, dibangun dengan dana 100 persen dari pihak swasta. Dan hingga saat ini masih ada beberapa perusahaan yang berkomitmen untuk memberikan bantuan dengan total kurang lebih sebesar Rp10 miliar.

"Dana untuk konstruksi itu 100 persen dari swasta. Saya tegaskan, dana pembangunan untuk paviliun zero cost dari pemerintah," ujar Nus.

Dalam perkembangannya, Paviliun Indonesia hingga saat ini kurang lebih telah dikunjungi kurang lebih sebanyak 50 ribu orang, dan diharapkan akan terus meningkat hingga akhir pelaksanaannya pada Oktober 2015 mendatang.

Nus menjelaskan, memang benar pada saat pembukaan pameran tersebut sempat ada kendala teknis seperti tidak bisa keluarnya barang-barang yang akan dipamerkan dari Bea Cukai Italia.

"Kendala teknis itu bukan hanya kita saja, Malaysia baru buka 8 Mei 2015. Jika penyelenggaranya lancar, pasti semua negara pada saat yang bersamaan akan membuka paviliunnya," ujar Nus.

Beberapa barang dan perangkat yang sempat tertahan saat itu adalah oculus atau alat penyaji visual tiga dimensi yang akan membuat pengunjung seolah memperoleh pengalaman berkunjung ke Indonesia dengan metode augmented reality, dan beberapa artefak serta peralatan pendukung.

"Saat ini semua sudah berjalan lancar," kata Nus.

Pada perhelatan akbar yang akan berlangsung pada 1 Mei hingga 31 Oktober 2015 tersebut Paviliun Indonesia tersebut mengusung tema Stage of The World dan akan menampilkan kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia ke kancah internasional.

Dengan menempati area pameran seluas 1.175 meter persegi, Paviliun Indonesia akan menampilkan serangkaian acara seperti World Ocean Day pada Juni 2015, serta Indonesia National Day dan Indonesia Coffee Week pada September 2015.

Paviliun Indonesia menampilkan ikon khusus, Badak Jawa, dengan berbahan dasar perunggu seberat 500 kilogram, yang dipilih karena memiliki kaitan erat dengan upaya pelestarian ekosistem di Indonesia, sekaligus memiliki sejarah khusus dengan Paus Tahta Suci Vatikan di masa lampau.

Dalam pameran yang digelar di area seluas 110 ha di kawasan Rho, sebelah barat Milan, Italia, tersebut, paviliun Indonesia akan dibagi dalam lima zona, yaitu zona Indonesia Hari Ini, zona Pangan, zona Maritim, dan zona Budaya.

Total perdagangan Indonesia-Italia selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,67 persen dengan nilai empat miliar dolar Amerika Serikat. Hingga Februari 2015, Indonesia surplus 127,78 juta dolar AS dengan nilai ekspor 346,12 juta dolar AS.

Ekspor ke Italia didominasi minyak kelapa sawit mentah dan suling, diikuti produk batu bara, kopi, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015