Yang kita takutkan adalah kalau FIFA tidak ada perubahan tanggal 29 nanti, tentu tanggal 30 kita langsung terkena sanksi. Kalau sanksi turun banyak dampaknya,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua KOI Rita Subowo mengatakan federasi sepak bola dunia yaitu FIFA dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) siap membantu perkembangan sepak bola Indonesia jika legalitas PSSI segera pulihkan.

"Kami sudah bicara dengan FIFA maupun OCA. Mereka siap membantu sesuai yang diinginkan pemerintah. Tapi mereka meminta legalitas (PSSI) dikembalikan seperti dulu," kata Rita Subowo di Kantor KOI FX Senayan, Jakarta, Senin.

Meski sudah ada lampu hijau terkait perkembangan sepak bola nasional, Rita Subowo belum bisa memastikan jika Indonesia akan lolos sanksi dari FIFA. Apalagi polemik antara PSSI dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpora belum ada titik temu.

Sesuai dengan jadwal, keputusan terkait permasalahan sepak bola nasional itu akan diputuskan Konggres FIFA 29 Mei nanti.

"Yang kita takutkan adalah kalau FIFA tidak ada perubahan tanggal 29 nanti, tentu tanggal 30 kita langsung terkena sanksi. Kalau sanksi turun banyak dampaknya," kata Rita menegaskan.

Jika sanksi diturunkan, kata dia, tidak hanya timnas Indonesia yang tidak bisa turun pada kejuaraan intermasional termasuk di SEA Games 2015 di Singapura, namun peluang Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 juga terusik.

Mantan Ketua Umum KONI Pusat itu menegaskan, jika sanksi benar-benar turun banyak negara yang tidak mau kejuaraan empat tahun itu digelar di negara yang mendapatkan sanksi termasuk dari FIFA.

Meski ancaman sanksi telah dekat, pemerintah tetap berusaha untuk melobi FIFA yang salah satunya dengan mendatangi markasnya di Swiss. Sesuai dengan rencana, kunjungan pihak Kemenpora itu akan dilakukan usai pertemuan dengan OCA.

Pertemuan pemerintah, KOI dengan OCA sesuai dengan rencana akan dilakukan di Teheran, Iran, Kamis (21/5). Dalam pertemuan tersebut akan dibahas masalah perkembangan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015