Sebenarnya, Curug Setawing sudah ada sejak dulu, awalnya tertutup semak belukar
Kulon Progo (ANTARA News) - Masyarakat Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis objek wisata Curug Setawing dengan menawarkan keindahan alam berupa air terjun dengan ketinggian 50 meter.

Curug Setawing berada di kaki Bukit Menoreh, airnya masih alami, bersih, dan belum tercemar.

"Sebenarnya, Curug Setawing sudah ada sejak dulu, awalnya tertutup semak belukar. Setelah banyak muncul potensi wisata, remaja membukanya dan ternyata banyak dikunjungi," kata tokoh masyarakat Jonggrangan Muh Alim di Kulon Progo, Selasa.

Dia menjelaskan wisatawan dapat mencapai objek wisata tersebut dengan akses jalan yang mudah.

Untuk mencapai objek tersebut, wistatawan hanya butuh kewaspadaan karena banyak tanjakan dan turunan. Ketika sampai di Kecamatan Girimulyo, pengunjung tinggal meneruskan perjalanan menunju Jonggrangan dalam beberapa menit saja.

Dari arah Godean atau Yogyakarta, wisatawan bisa ke barat melewati Jembatan Ngapak, Nanggulan, dilanjutkan ke barat hingga mencapai Pasar Jonggrangan.

Lokasi Curug Setawing yang berada di belakang komplek permukiman membuat pengunjung harus berjalan sekitar 200 meter. Jalan secara santai itu pun akan menjadi pemanasan, sebelum akhirnya bisa mandi dan bermain air tepat di bawah air terjun.

"Kami belum mematok retribusi. Pengunjung hanya disediakan kotak dana sukarela. Dana inilah yang dipakai untuk mengembangkan wilayah dan sarana pendukung. Rencananya, kami akan membuat kolam renang dan pemandian," kata Alim.

Saat ini, kata dia, jumlah pengunjung cukup padat, khususnya pada Sabtu dan Minggu, serta libur nasional.

Keindahan alam objek tersebut banyak dimanfaatkan untuk mereka berfoto. Dari foto-foto itulah tersebar luas di dunia maya, yang membuat banyak orang ingin menyaksikan keindahan alam itu. Tepat di bawah air terjun itu juga terdapat gua.

"Pengunjung bisa masuk, meski kedalamannya hanya beberapa meter saja," katanya. 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015