Kupang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana membentuk satgas khusus untuk menggelar operasi buaya di semua pesisir pantai di provinsi kepulauan tersebut, sebagai langkah mencegah timbulnya korban lagi.

"Masalah buaya ini sudah sangat meresahkan masyarakat di NTT sehingga dalam waktu dekat kami akan menggelar operasi buaya di daerah-daerah yang rawan akan munculnya buaya itu," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa.

Sebelumnya, Warga eks Timor-Timur (Timtim) Felipe de Araujo (55), ditemukan tewas dengan kondisi telanjang di kali Manikin, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Minggu (10/5) pekan lalu karena diduga diterkam buaya air tawar di kali tersebut.

Musibah buaya menerkam warga di wilayah tersebut merupakan kasus keenam dalam enam tahun terakhir. Buaya sering berkeliaran di pesisir pantai wisata Manikin hingga Lasiana dan mengancam warga yang berwisata di lokasi itu.

Dengan alasan itulah, pihak Polda NTT akan melibatkan pihak Direktorat Polisi air, Satuan Sabhara, jajaran Polres di semua wilayah NTT serta satuan Brimob.

"Kita juga akan melibatkan masyarakat serta pawang buaya di lokasi yang sekitar tempat kejadian perkara," ujarnya.

Ia menambah, saat ini pihaknya telah meminta polres-polres yang ada di wilayah NTT untuk memetakan daerah-daerah mana saja yang menjadi tujuan buaya tersebut, yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban.

Sampai sejauh ini, wilayah-wilayah yang sering diberitakan jatuhnya korban akibat diterkam buaya adalah, Kupang, Labuan Bajo, serta Sumba.

"Lebih banyak di tempat-tempat wisata, sehingga kalau tidak segera ditindak maka akan mengurangi kedatangan wisatawan di daerah kita," tambahnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015