Islamabad (ANTARA News) - Badan intelijen Pakistan dan Afghanistan sepakat berbagi informasi dan berkoordinasi kegiatan melawan Taliban, kata juru bicara militer Pakistan, Senin.

Naskah Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani oleh Badan Intelijen Pakistan (ISI) dan Direktorat Keamanan Nasional Agfhanistan (NDS), kata Mayor Jenderal Asiam Bajwa, juru bicara militer Pakistan, di Twitter-nya, seperti dikutip AFP.

Kesepakatan itu meliputi berbagi dan berkoordinasi informasi terkait kegiatan intelijen kedua negara tersebut," kata Bajwa.

Meski demikian, belum jelas kapan MoU itu ditandatangani.

Pakistan memiliki pemerintahan sipil tapi militer dan ISI masih sangat berpengaruh di negeri itu, terutama terhadap kebijakan-kebijakan terhadap negara tetangga Afghanistan.

Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif berjanji untuk mendukung Afghanistan memerangi Taliban saat ia mengunjungi Kabul pekan lalu. Kunjungan ini merupakan upaya mencairkan hubungan bilateral yang terjadi selama bertahun-tahun terakhir.

Kunjungan Sharif ke Kabul adalah kali pertama sejak Presiden Ashraf Ghani mulai memimpin Afghanistan pada September tahun lalu.

PM Pakistan mengunjungi Afghanistan di tengah kekhawatiran semakin maraknya serangan oleh Taliban di Afghanistan.

Para pejabat Afghan berkali-kali menuduh Pakistan mendidik dan melatih pemberontak Taliban, yang telah menyulut perang selama 13 tahun dengan tentara lokal dan internasional di Afghanistan.

Tapi Ghani justru secara aktif merangkul Pakistan, meskipun negeri itu dituduh menjadi pendukung Taliban, sejak memimpin negeri itu. Langkah ini disebut-sebut pengamat sebagai strategi untuk memaksa para militan mau bernegosiasi di meja perundingan.

(Uu.E012)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015