Saya kira perbedaan antara dua liga (Liga Premier dan La Liga) sangat besar"
Jakarta (ANTARA News) - Manajer Chelsea Jose Mourinho menegaskan Liga Utama Inggris masih tetap liga yang paling kompetitif di Eropa, sebaliknya La Liga kurang menantangnya sebagai pelatih.

Kendati tidak ada satu pun klub Inggris yang masuk perempat final Liga Champions musim ini, Mourinho menandaskan bahwa kualitas keseluruhan Liga Inggris membuatnya tetap menjadi kompetisi paling menuntut untuk menang.

Chelsea sudah memastikan gelar juara Liga Premier pada musim kedua kembalinya Mourinho ke Stamford Bridge dengan memuncaki klasemen dari awal sampai akhir musim.

"Saya pernah di Spanyol, tapi saya tak menikmatinya. Saya tidak menikmatinya karena saya telah mempersembahkan gelar juara dengan mencetak rekor di Spanyol dengan 100 poin dan 121 gol, namun kami hanya memainkan tiga atau empat pertandingan (menantang) pada keseluruhan musim.

"Saya kehilangan gelar dengan mengemas 92 poin, namun kembali hanya bermain empat atau pertandingan di musim itu. Anda merasa terpacu karena harus memenangkan setiap pertandingan karena jika tidak Anda bukan juara. Anda mesti menang, menang dan menang. Ini adalah beda besar antara tim raksasa dengan lainnya."

"Saya kira perbedaan antara dua liga (Liga Premier dan La Liga) sangat besar. Bisakah mereka (Barcelona atau Real Madrid) menjuarai Liga Premier? Mungkin ya. Mungkin tidak."

Mourinho pernah melatih FC Porto, Inter Milan dan Real Madrid.

Bos Chelsea ini menggunakan kekalahan 2-4 pada Piala FA dari klub League One Bradford Januari lalu yang menegaskan betapa merata dan serunya Liga Inggris.

"Pada pertandingan-pertandingan di negara-negara lain Anda bisa juara ketika Anda beristirahat," sambung Mourinho. "Di Spanyol dan Italia, saya memenangkan semua pertandingan sisa sehingga Anda bisa memikirkan, 'ke depan nanti apa.' Di mana Anda bisa memikirkan pertandingan Eropa mendatang dii mana Anda bisa mengistirahatkan para pemain."

"Musim ini saya mengistirahatkan sejumlah pemain melawan Bradford dan saya kalah dari Bradford. Dan itulah sepak bola Inggris. Ini adalah realitas Liga Premier. Anda tak punya waktu. Ini bukan hanya soal jumlah pertandingan, ini soal intensitas. Dan ini bukan hanya perkara intensitas fisik, Anda merasakan intensitas secara mental."




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015