Tidak ada pilihan lain, kita yang di dalam yang melakukan fungsi pelayanan dituntut kreatif dan inovatif dalam merespon harapan masyarakat
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan jajarannya agar perencanaan program Kementerian Agama di tahun 2016 benar-benar berorientasi menjawab kebutuhan masyarakat.

Penegasan ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama Tahun 2015, Jakarta, Selasa (19/05) malam. Rakernas ini diikuti para pejabat Eselon I dan II Pusat, staf khusus Menag, para Kakanwil, para Rektor dan Ketua Perguruan Tinggi Agama, serta para Kepala Balai Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

“Sekarang sampai Juni adalah masa akhir kita untuk mencermati kembali apakah rencana program untuk 2016 itu betul-betul rencana yang disusun dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat kita,” tegas Menag sebagaimana dikutip kemenag.go.id.

Menag meminta aparatusnya untuk melupakan kebiasaan lama dalam membuat rencana program yang sifatnya copy paste, hanya mencontoh kegiatan tahun-tahun sebelumnya, tanpa  refleksi dan  introspeksi apakah program itu betul-betul menjawab kebutuhan masyarakat atau tidak.

“Inilah hakikatnya implementasi dari lima nilai budaya kerja. Selain integritas dalam merancang program, yang tidak kalah penting adalah profesional. Program yang disusun menjawab kebutuhan atau tidak? Relevansinya apa dengan pencapaian visi dan misi Kemenag?” jelasnya.

“Inovasi sebagai salah satu dari lima nilai budaya kerja Kemenag. Kita ingin lebih kreatif dan inovatif. Betul-betul ada kreasi baru yang dihadirkan dalam rangka pelaksanaan visi dan misi Kemenag,” ujarnya lagi.

Menag menegaskan bahwa harapan masyarakat terhadap Kementerian Agama sangat besar. Karenanya, bagi Menag tidak masuk akal, bahkan naif, jika dinamika dan tuntutan masyarakat luar yang demikian tinggi, justru disikapi secara statis oleh aparatur Kemenag.

“Tidak ada pilihan lain, kita yang di dalam yang melakukan fungsi pelayanan dituntut kreatif dan inovatif dalam merespon harapan masyarakat,” tandasnya.

Serapan Anggaran

Terkait penyerapan anggaran 2015, Menag meminta jajarannya agar mempercepat realisasi program. Menag menilai bahwa sampai bulan Mei, serapan anggaran Kemenag masih relatif rendah. “Kepada seluruh satker kita, agar dipercepat realisasi program yang ada di satker masing-masing,” ujarnya.

Pelaksanaan anggaran yang cepat, menurut Menag sangat penting karena ujungnya adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menag memberi pesan khusus kepada para Eselon 1 agar bisa memantau semua satker yang ada di bawahnya untuk bersegera merealisasikan program sehingga penyerapan anggaran tidak menumpuk  menjelang akhir tahun.

“Jika begitu, saya khawatir kualitas program akan menurun karena orientasinya semata demi mencairkam anggaran yang ada. Cara pandang seperti ini harus diubah, mumpung masih ada waktu,” pesannya.

Selain masalah serapan, Menag juga meminta jajarannya untuk  mencermati temuan hasil pemeriksaan pengawas, baik internal maupun eksternal. Menag berharap semua temuan yang pernah terjadi di tahun-tahun lalu tidak terulang lagi di masa mendatang.

Menag juga meminta seluruh aparaturnya untuk segera membuat laporan harta kekayaan aparatur sipil negara (LHKASN). Menurutnya, semua penyelenggara negara, dari menteri sampai pelaksana, yang oleh Undang-Undang diwajibkan membuat laporan harta kekayaan, maka harus betul-betul melaksanakan.

“Kita adalah orang-orang yang mendapat amanah untuk menangani hal ihwal keagamaan. Maka kita harus bisa menjadi  teladan bagi ASN (aparatur sipil negara) yang lain bahwa kita taat asas, taat hukum, taat aturan. Karena itu, kalau undang-undang mewajibkan kita menyampaikan laporan kekayaan, maka kita harus menunaikan kewajiban itu,” tandasnya.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015