Jakarta (ANTARA News) - Membuat suatu program televisi menurut pembawa acara Helmi Yahya sangat bergantung pada eksekusi produksi acara tersebut.

"Ide 10%, 90%," kata Helmi saat jumpa pers Panasonic Gobel Awards di Jakarta, Rabu (20/5).

Eksekusi pembuatan suatu acara televisi antara lain mencakup pemilihan pembawa acara, siapa yang menyutradarai, dan penyuntingan.

"Salah memilih pembawa acara, lewat," kata Helmi yang pernah membuat beberapa kuis ini.

Sulit mengatakan bahwa suatu program televisi merupakan satu-satunya format di seluruh dunia, tidak ada yang menyamai.

Belum tentu juga ide program yang dibuat dan dipikirkan sendiri, tidak ada di negara lain.

"Kalau pun itu satu-satunya, belum tentu menarik. Tergantung rating," kata Helmi.

Meskipun memiliki format yang mirip, program televisi yang populer di luar negeri belum tentu menarik di Indonesia. Begitu pula sebaliknya.

Helmi mencontohkan, beberapa tahun silam, ia pernah mengadopsi suatu acara televisi di Jepang yang di Indonesia menjadi "Uang Kaget".

Menurut dia, acara tersebut di Jepang kurang diminati sedangkan di sini cukup menarik minat penonton.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015