Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel menyatakan bahwa pihaknya masih mempelajari temuan beras palsu yang disinyalir memiliki kandungan plastik.

"Kemarin saya sudah menugaskan segenap jajaran saya untuk melakukan uji laboratorium atas adanya temuan beras plastik, apakah benar beras tersebut terbuat dari plastik?," ujar Menteri Perdagangan Ketika ditemui di kompleks istana kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menurut Gobel, pihaknya masih mempelajari beras palsu yang ditemui dijual di daerah Bekasi.

Gobel juga menambahkan bahwa yang jelas beras ini tidak memiliki izin Import dan masih akan terus ditelusuri distributor yang menjual beras tersebut.

Pada hari yang sama, Menteri Gobel juga melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional untuk mengecek peredaran beras plastik termasuk di Pasar Cibinong.

Persoalan beras plastik mengemuka beberapa waktu terakhir dan mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian Hermanto mendesak pemerintah untuk melakukan langkah konkret mencegah beras palsu yang diproduksi di Tiongkok masuk ke Indonesia.

"Pemerintah harus memberikan jaminan, jangan sampai beras palsu itu masuk ke Tanah Air, ini penting untuk menentEramkan masyarakat yang resah karena isu beras palsu," katanya.

Menurut dia berdasarkan laporan, beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri atau plastik.

Hermanto mengatakan kalangan masyarakat yang resah telah meminta klarifikasi tentang hal ini agar ada kepastian.

"Masyarakat butuh penjelasan dan langkah konkret pemerintah dalam mengantisipasi hal ini," ujarnya. 

Pewarta: Ageng Wibowo Leksono
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015