Ada 1.800 peneliti, sebanyak 1.200 diantaranya adalah Profesor Riset,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan tengah melakukan Upsus (Upaya Khusus) yang melibatkan para pakar sebagai  pengawas dan penasehat.

"Ada 1.800 peneliti, sebanyak 1.200 diantaranya adalah Profesor Riset," kata Mentan dalam siaran pers yang diterima ANTARA News, Rabu.

Para Profesor Riset Kementerian Pertanian yang dilibatkan dalam mewujudkan program swasembada pangan di Indonesia merupakan para ahli di bidang tanaman jagung, padi, dan kedelai.

Ketika ditanya mengenai impor beras, Mentan menegaskan bahwa posisi ketersediaan beras di dalam negeri saat ini cukup aman. Hal tersebut dibuktikan dengan stok beras Bulog sebesar 1,7 juta ton, dan ketersediaan stok gabah di sejumlah daerah.

"Misalnya harga beras di Merauke, Papua, Rp 6.700 per kilogram. Bulog harus lakukan serapan maksimal. Menteri Perdagangan berkali-kali sudah menjelaskan ke media bahwa tindakan impor beras merupakan alternatif yang terakhir," kata Mentan.

Mengenai food estate (kawasan pangan) di Merauke, Papua, Amran Sulaiman mengaku bahwa sampai saat ini belum ada peraturan khusus yang mengatur pengelolaan lahan pertanian untuk jenis tanaman padi baik yang akan dilaksanakan oleh pemerintah, BUMN maupun swasta.

"Di Merauke lahan seluas 750 ribu hektar akan dikelola oleh BUMN, 250 ribu hektar diantaranya akan dikelola oleh pihak swasta. Barangkali untuk otonomi khusus pangan di Merauke nanti perlu kita atur secara khusus, " ujar Mentan Amran.

Pewarta: Arindra Moedia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015