Jakarta (ANTARA News) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) butuh lebih banyak peran serta perempuan, kata Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto. 

"Peran perempuan di nuklir sangat penting," kata Djarot dalam acara L'Oreal Girls in Science 2015 di BATAN Serpong Tangerang, Banten, Rabu malam. 

Selama ini nuklir memberikan kesan maskulin karena bidang itu lebih banyak digeluti pria.  Dia berharap ada semakin banyak perempuan dari kaum yang akan menjadi regenerasi para peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Saat ini, proporsi perempuan di BATAN hanyalah seperempat dari jumlah pekerja.  "Tapi mereka memberikan kontribusi signifikan," ujar ahli rekayasa nuklir lulusan Universitas Tokyo, Jepang. 

Salah satu pekerjaan rumah bagi BATAN adalah mensosialisasikan sisi positif nuklir di kalangan masyarakat yang sebagian besar masih menganggapnya sebagai momok menakutkan.

Djarot berpendapat sosialisasi nuklir yang dilakukan oleh kaum hawa akan lebih mudah diterima masyarakat. 

"Sosialisasi yang dilakukan generasi muda dan perempuan lebih efektif bila dilakukan laki-laki, sepertinya akan lebih mudah masuk," imbuh dia.

L'Oreal Girls in Science 2015 mengundang 15 tim SMA di Indonesia ke BATAN Serpong Tangerang untuk memperkenalkan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir lewat cara menyenangkan.  Kompetisi yang dimenangi SMA Plus Pembangunan Jaya itu bertujuan menumbuhkan kecintaan para siswi terhadap sains. Ke depannya, diharapkan semakin banyak partisipasi perempuan di dunia sains dan teknologi. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015