Masih ada dua slot yang belum terisi yaitu seri 19 dan 20. Saat ini Thailand yang sudah confirm. Ini adalah kesempatan."
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berpeluang besar menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia yaitu MotoGp 2017 yang rencananya akan digelar di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi ini sudah sedikit terbuka setelah pihak Dorna sebagai penyelenggara Motogp yang diwakili CEO Dorna SL Carmelo Ezpelata sudah hadir di Jakarta, Rabu, guna membicarakan hal tersebut.

Carmelo Ezpelata yang datang dari Spanyol bahkan sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, pihak Kemenpora, PP IMI Pusat serta perwakilan manajemen Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto.

"Masih ada dua slot yang belum terisi yaitu seri 19 dan 20. Saat ini Thailand yang sudah confirm. Ini adalah kesempatan." kata Menteri Pariwisata Arief Yahya usai pertemuan dengan pihak Dorna.

Menurut dia, dalam pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak yaitu Indonesia dan Dorna sama-sama tertarik untuk menggelar kejuaraan MotoGP. Dengan adanya ketertarikan ini selama tiga bulan kedepan akan segera dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

"Hari ini belum ada tanda tangan kontrak. Yang jelas kedua belah pihak sama-sama tertarik untuk menggelar MotoGP di Indonesia. Semoga Hari Kebangkitan Nasional bisa menjadi tonggak bagi Indonesia menjadi tuan rumah Motogp," katanya menambahkan.

Arief Yahya menambahkan secara bisnis, kejuaraan MotoGP di Indonesia jelas sangat menguntungkan. Apalagi peluang Indonesia menjadi tuan rumah cukup terbuka. Makanya kita harus mengambil kesempatan ini demi mempromosikan Wonderful Indonesia.

"Sebulan kita akan bikin tim kecil lintas kementerian. Dalam pertemuan tadi pihak Dorna meminta syarat jika deal harus dilakukan pemerintah. Setelah itu baru ditunjuk penyelengaranya," kata mantan Dirut Telkom itu.

Sementara itu CEO Dorna Carmelo Ezpelata mengatakan, pihaknya telah mendapatkan paparan dari pemerintah Indonesia. Bahkan kami menyetujui pemaparan dari pihak Indonesia dan kami meminta segera menyiapkan sirkuit.

"Bisa dimana saja termasuk Sentul. Tapi untuk Sentul butuh renovasi. Kami berharap pemerintah segera menindaklanjutinya. Yang jelas kami memberikan dukungan agar sukses," katanya usai pertemuan.

Dukungan dari pihak Dorna dan pemerintah itu disambut dengan gembira oleh manajemen Sentul yaitu Tinton Soeprapto.

Menurut dia, pihaknya akan bergerak cepat menyiapkan segera keperluan termasuk renovasi sirkuit sesuai dengan standar internasional.

"Satu bulan kedepan kami membuat program untuk memenuhi segera persyaratan. Jika Sentul sudah menjadi Grade A maka semua kejuaraan internasional bisa digelar disini," katanya dengan optimis.

Sebelumnya Sirkuit Internasional Sentul telah menggelar dua kali kejuaraan bergengsi dunia yaitu MotoGP dan yang terakhir pada 1997. Setelah itu, pamor sirkuit kebanggaan Indonesia itu mulai menurun bahkan tidak dilirik lagi menjadi tuan rumah kejuaraan internasional.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015