Kairo (ANTARA News) - Afiliasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Mesir mendesak para pengikutnya untuk menyerang hakim dan sekaligus menyatakan front baru perlawanan ekstremis ini di negara Arab berpenduduk terbanyak itu.

Pemimimpin kelompok afiliasi ISIS ini, Provinsi Sinai, menyerukan kampanye kekerasan terhadap para hakim, lewat laman mereka Rabu waktu setempat, namun keaslian laman belum bisa dikonfirmasi.

Dalam dua tahun terakhir kelompok yang memusatkan aksinya di Sinai Utara itu telah membunuh ratusan tentara dan polisi Mesir.

"Adalah keliru jika para tiran memenjarakan saudara-saudara kita. Racuni makanan mereka, awasi mereka di rumah dan di jalanan...hancurkan rumah mereka dengan bahan peledak jika kalian bisa," tulis kelompok ekstremis ini pada lamannya.

Kampanye kaum ekstremis ini membahayakan Presiden Abdel Fattah al-Sisi yang bersama tentaranya telah menanggalkan Ikhwanul Muslimin dari kekuasaan pada pertengahan 2013 menyusul demonstrasi luas terhadap kekuasaannya.

Rekaman kelompok militan berisi ancaman ini hanya beberapa hari setelah pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati kepada mantan presiden Mohammad Moursi menyusul hukuman mati terhadap enam anggota Provinsi Sinai yang menyerang tentara di Kairo tahun lalu.

Sejauh ini Provinsi Sinai hanya fokus membom dan menembaki pasukan keamanan Mesir yang memberangus dengan keras para militan sejak tergulingnya Moursi.

Ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin terbunuh di kamp-kamp demonstrasi Kairo, sedangkan ribuan lainnya ditangkap.

Ikhwanul Muslimin menegaskan tetap mengadopsi gerakan damai untuk kembali berkuasa melalui serangkaian unjuk rasa kendati para pemimpin puncaknya dipenjarakan, demikian Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015