Bekasi (ANTARA News) - Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, mengatakan perbedaan antara beras biasa dan beras sintetis berbahan plastik kasatmata.

Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam, Kamis, mengatakan beras sintetis berbahan plastik dibuat menggunakan bahan baku pembuatan kabel, keramik, dan pipa paralon.

"Senyawa kimianya memiliki unsur BBP (benzyil butyl phtalate), DEHP (diethyl hexyl phthalate) dan DMP  (dimethyl phthalateshalate) untuk pembuatan polyvinyl chloride dan dicampur dengan senyawa kimia pelentur plastik," katanya.

"Letakan beras itu di atas kertas atau meja, lalu pilah. Bila terdapat bentuk beras tanpa memiliki lengkungan di bagian ujung, lentur, tanpa ada titik putih di tengahnya, dan cenderung lebih bersih bisa dikategorikan sebagai beras palsu," katanya.

Ia menambahkan pada beras biasa biasanya masih ada sisa sekam dan mengapur, membuat air bekas cucian beras berwarna putih.

"Deteksi dini bagi masyarakat, kalau sudah sering masak kelarutannya berbeda, dia cenderung menggumpal meski telah lama dimasak," katanya.

Ia mengatakan Sucofindo telah memeriksa 250 gram beras plastik menggunakan alat penapis dan spektrum inframerah untuk melihat keberadaan senyawa penyusunnya.

"Ternyata ada spektrum identik dengan senyawa polyvinyl chloride yang biasa digunakan untuk bahan baku industri," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015