Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Kota Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Polresta Banjarmasin terus memeriksa peti kemas atau kontainer beras yang masuk ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, sebagai antisipasi peredaran beras sintetis.

"Semua pelabuhan di kota ini kami lakukan pengawasan dan setiap barang yang datang kami lakukan pemeriksaan terutama untuk target beras plastik atau sintetis," ucap Kepala Polsekta KPL Polresta Banjarmasin, Komisaris Polisi Fihim, di Banjarmasin, Kamis.

Mereka bekerja sama dengan Unit Reserse Kriminal dan Unit Intelijen Polsekta KPL Banjarmasin.

Beras sintetik diketahui berbahan dasar campuran kentang, ubi, dan resin (serupa dengan material pokok perabotan melamin yang mirip porselen). Jika dikonsumsi, menurut berbagai laporan, manusia bisa pusing, mual, dan muntah-muntah.

Pada jangka panjang, bisa menghadirkan kematian. Kerusakan serius sistem pencernaan juga bisa terjadi karena resin tidak bisa dicerna dan bersifat karsinogenik. 

Situs berita luar negeri melaporkan, peredaran beras sintetik alias beras plastik yang ditenggarai diselundupkan dari China ini marak di Kochin, Negara Bagian Kerala, India bagian selatan. Harganya yang sangat miring menjadi penggoda utama pembelinya. 

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015