Jakarta (ANTARA News) - Kelompok usaha Bawazir Group, melalui perusahaan Delta Danube, membuka kebun jamur seluas 7,5 hektare di Kota Kovin yang berjarak sekitar 80 kilometer sebelah timur Beograd, ibu kota Serbia.

Siaran pers KBRI Beograd yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan kepastian bisnis perusahaan Indonesia di Serbia itu dilakukan dalam penandatanganan kontrak sewa lahan seluas 7,5 hektare antara Wali Kota Kovin Sanja Petrovic dan pimpinan Delta Danube Nebojsa Panic pada Selasa (19/5) lalu.

Penandatangan bisnis itu disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Republik Serbia merangkap Montenegro Harry RJ Kandou, Sunil Mamgaim selaku Direktur Eksekutif PT Eka Timur Raya, anak usaha Bawazir Group yang mengelola perkebunan jamur di Indonesia, Ketua Parlemen Kovin Tihomir Vukosavljevic, Darko Bakovic (Deputi Wali Kota Kovin), Nada Rovcanin (Penasihat Wali Kota), Dragan Dragic (Asisten Wali Kota), Jelena Colakovic (Sekretaris Daerah Kovin), Sava Krstic (anggota DPRD Kovin), dan Zeljko Susec (anggota Parlemen Serbia).

Kesepakatan sewa lahan tersebut memfasilitasi tahap-tahap berikutnya dari realisasi investasi Delta Danube yang meliputi konstruksi bangunan, pelaksanaan produksi, dan pengiriman produk akhir untuk konsumen yang berada di Serbia maupun pasar ekspor.

Delta Danube meyakini prospek perkembangan bisnis jamur yang baik di Kota Kovin mengingat kondisi iklim dan lahan yang mendukung di samping ketersediaan tenaga terampil yang cukup memadai.

Dubes berharap perusahaan itu tidak saja berkembang menjadi salah satu elemen penguat kerja sama ekonomi dan persahabatan bilateral, namun juga dapat membantu mendorong pengembangan ekonomi lokal.

"Sukses Delta Danube ditentukan pula oleh keberlanjutan dukungan dari pihak terkait di Kota Kovin. Karenanya, kami minta perhatian masyarakat dan Pemerintah Kota Kovin agar senantiasa mengupayakan kondisi terbaik bagi perkembangan bisnis Delta Danube," kata Dubes.

Dubes RI menekankan pentingnya dukungan semua pihak untuk mengawal koneksi yang telah terbentuk agar lebih berkembang lebih dalam dan menjadi kekuatan yang turut menggerakkan transformasi bidang-bidang potensial lainnya menjadi kerjasama nyata.

Sementara itu Sunil Mamgaim menyebutkan perusahaannya mampu memproduksi hingga 26 ton jamur per hari di Indonesia.

"Dengan pengalaman ini, kami berharap bisnis jamur yang dimulai di Kota Kovin ini akan terus berkembang dan tumbuh menjadi yang terbesar di wilayah Balkan di masa depan," katanya.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015