Namun, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling aktif dalam mencari dan mengidentifikasi WNI, kita bisa membuka posko dalam jangka waktu yang lama dan tim Indonesia sangat dikenal di berbagai posko pencarian,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyerahkan pencarian tiga WNI pendaki, yakni Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat, kepada otoritas Nepal setelah Tim Penyelamatan dan Evakuasi berada di negara tersebut selama hampir satu bulan.

Ketua Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Nepal Duta Besar Iwan Wiranata-atmadja mengatakan dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis, bahwa pemerintah Nepal sendiri telah meminta tim asing untuk segera meninggalkan negara tersebut.

"Namun, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling aktif dalam mencari dan mengidentifikasi WNI, kita bisa membuka posko dalam jangka waktu yang lama dan tim Indonesia sangat dikenal di berbagai posko pencarian," kata dia.

Dubes Iwan menambahkan bahwa otoritas Nepal di berbagai posko pencarian dan evakuasi telah hafal dengan identitas dan ciri-ciri ketiga WNI yang hinggi kini keberadaannya masih dicari, selain itu mereka berjanji akan segera memberitahu pihak Indonesia apabila ada perkembangan baru.

Selain itu, Ketua Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI yang juga Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Wiranata-atmadja, menegaskan bahwa dengan penyerahan usaha pencarian ketiga WNI kepada otoritas Nepal, bukan berarti pemerintah Indonesia lepas tangan begitu saja.

"Pemerintah Indonesia melalui Konsul Kehormatan kita untuk Nepal akan terus memantau perkembangan pencarian ketiga WNI tersebut dan upaya yang telah kita lakukan selama hampir satu bulan ini sudah sangat maksimal," kata dia.

Sejak hari pertama kedatangan Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Nepal pada 29 April lalu, langkah-langkah pencarian dan penyisiran telah dilakukan, baik di rumah sakit-rumah sakit, posko pencarian, hingga mengunjungi langsung ke lokasi di mana Alma, Kadek dan Jeroen diketahui keberadaannya terakhir kali, yakni di Langtang yang berada di ketinggian 3.300 mdpl di Pegunungan Himalaya.

Terakhir pada 7 Mei lalu, tim berhasil mengidentifikasi kartu identitas milik Alma Parahita yang ditemukan oleh tim SAR Spanyol di Langtang, yang kemudian diserahkan kepada otoritas Nepal.

Setelah itu, dengan dipimpin langsung oleh Dubes Iwan, tim kembali mengunjungi Langtang untuk melacak jejak ketiga WNI.

Terkait dengan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi kepada ketiga WNI tersebut, Dubes Iwan mengatakan dirinya percaya adanya mukjizat Tuhan.

"Saya tidak berada dalam posisi untuk mengatakan sudah tidak ada harapan, mukjizat itu ada. Saat ini, yang bisa kita lakukan adalah rekonstruksi, di mana ada 3 WNI bersama 6 porter (pengangkut barang) dan dua pemandu yang berada di Langtang pada 24 April, tapi akibat longsor, tempat itu menjadi hilang," ujar dia.

Oleh karena itu, Dubes Iwan mengharapkan doa dari masyarakat Indonesia agar keberadaan ketiga WNI segera diketahui dan agar memahami bahwa kondisi lapangan yang dihadapi Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Nepal memang tidak mudah.

"Saat saya menginjakkkan kaki di Langtang, tanahnya masih lunak dan belum stabil, campuran antara salju dan tanah, terlebih untuk menuju ke sana melalui jalur darat memang tidak mudah," kata dia.

Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat diketahui berada di Everest Guest House, Langtang, pada 24 April atau satu hari sebelum gempa 7,8 SR mengguncang Nepal.

Tim Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Nepal telah berhasil memulangkan 26 WNI, baik penduduk maupun pengunjung, menggunakan pesawat Boeing 737 TNI AU pada 6 Mei lalu.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang antara lain diwujudkan dengan pendirian Rumah Sakit Lapangan Indonesia Peduli Nepal, tenda pengungsian dan tenda sekolah.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015