Barcelona (ANTARA News) - Gelandang dan kapten Barcelona Xavi Hernandez mengonfirmasi pada Kamis bahwa ia akan meninggalkan klub masa kecilnya itu di akhir musim, dan telah sepakat untuk bergabung dengan klub Qatar Al Sadd setelah menjalani karir yang gemilang selama 17 musim.

Mantan pemain internasional Spanyol berusia 35 tahun ini, yang masuk akademi Barca pada 1991 di usia 11 tahun dan telah memenangi 23 trofi bersama tim pertama, secara formal mengumumkan kepergiannya di konferensi pers setelah kabar tentang hal itu bocor pada awal pekan ini.

Al Sadd secara simultan mengonfirmasi melalui akun Twitter mereka bahwa kesepakatan telah tercapai, dan pemain itu dikontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan untuk tahun berikutnya.

"Ini merupakan keputusan akhir, ini bukan hal mudah, inilah saat yang tepat untuk pergi," kata Xavi yang emosional, kapten klub Barcelona dan memegang rekor penampilan terbanyak yakni 764 pertandingan, kepada para pewarta.

"Saya masih merasa berguna di sini namun perubahan tempat diperlukan, kepala saya mengatakan demikian namun tidak hati saya," katanya sambil menambahi bahwa dirinya berniat kembali ke Barcelona setelah melengkapi kualifikasi-kualifikasi kepelatihannya.

"Saya merupakan produk keluarga Barca. Saya pikir kontribusi saya sangat bagus, saya telah melakukan apa yang mereka ajarkan kepada saya."

Xavi tiba untuk mendefinisikan gaya bermain Barca yang berdasarkan pada penguasaan bola, dan ia memiliki peran krusial pada kesuksesan klub Katalan dan timnas Spanyol dalam satu dekade terakhir.

Ia siap menerima perpisahan emosional pada pertandingan terakhir Barcelona di Liga Spanyol saat mereka menjamu Deportivo La Coruna pada Sabtu, ketika ia akan mengangkat trofi Liga Spanyol setelah pertandingan.

Pada pekan lalu Barca mengunci gelar Liga Spanyol, gelar kedelapan Xavi, dan ia dapat memenangi dua trofi lagi di final Piala Raja melawan Athletic Bilbao pada 30 Mei dan pertandingan puncak Liga Champions melawan Juventus sepekan kemudian.

Xavi mengatakan Barca telah menawarinya perpanjangan kontrak selama dua tahun sampai 2018, namun ia telah memutuskan untuk hengkang di mana ia tidak lagi mendapatkan tempat otomatis di tim inti.

Ia nyaris hengkang pada akhir musim lalu setelah Barcelona gagal memenangi satu pun trofi utama untuk pertama kalinya dalam enam tahun, namun pelatih baru Luis Enrique, mantan rekan setimnya, membujuknya untuk bertahan.

"Ketika Anda berbicara mengenai laga 11, nama saya tidak lagi berada di sana," tuturnya. "Tidak mudah untuk menerimanya, namun tim selalu menjadi yang utama," demikian Reuters.

(H-RF)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015