Kendari (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara menyatakan pertumbuhan ekonomi daerah itu pada triwulan-I 2015 berjalan relatif melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ekonomi Sultra sekitar 5,77 persen atau lebih rendah dibanding triwulan pertama tahun lalu yang melaju hingga 8,68 persen," kata Kepala BPS Sultra Adi Nugroho di Kendari, Jumat.

Menurut dia, jika dilihat data statistik untuk triwulan pertama 2015, pertumbuhan ekonomi Sultra diukur berdasarkan produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku, mencapai Rp20,150 miliar.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 18,18 persen," katanya.

Dari sisi pengeluaran, kata Adi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 10 persen.

"Ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan I-2015 tumbuh minus 4,51 persen, lebih lambat bila dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,25 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh faktor musiman pada lapangan usaha konstruksi yang pada triwulan sebelumnya tumbuh cukup tinggi, pada triwulan I tumbuh minus 13,29 persen," katanya.

Dari isi pengeluaran, katanya, disebabkan oleh menurunnya semua komponen pengeluaran, terutama konsumsi pemerintah yang tumbuh minus 27,31 persen.

"Dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberi kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara, sebesar 24,23 persen," ujarnya.

Dari sisi pengeluaran, kata Adi, struktur PDRB didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga, sebesar 53,75 persen.

Pewarta: Suparman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015