Walau sidak belum dilakukan, namun kita yakin beras plastik asal China itu belum beredar di Tanjungbalai
Tanjungbalai, Sumut (ANTARA News) - Pemkot Tanjungbalai, Sumatera Utara, menyatakan daerah itu masih aman dari peredaran beras plastik produksi China yang meresahkan masyarakat Indonesia, khususnya pulau Jawa, meski belum dilakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungbalai, Walman Riadi Girsang, di Tanjungbalai, Jumat, mengatakan, saat ini di sejumlah pasar tradisional maupun grosir penjual beras diyakini masih aman dari peredaran beras sintetis.

"Walau sidak belum dilakukan, namun kita yakin beras plastik asal China itu belum beredar di Tanjungbalai", ujarnya.

Menurut dia, terkait maraknya pemberitaan beras plastik, Menperindag RI telah mengintruksikan pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan inspeksi ke pasar pasar modern maupun tradisionil.

Meskipun perintah atau surat edaran belum diterima secara tertulis, namun Diperindag Tanjungbalai telah membentuk tim monitoring yang akan terjun langsung ke lapangan.

"Secepatnya kami akan melakukan sidak. Sesuai jadwal, Senin pekan depan tim akan menggelar razia pasar", katanya.

Secara kasat mata ciri ciri beras plastik masih bisa dibedakan dengan beras asli. Salah satu ciri beras plastik bobotnya lebih ringan dibandingkan beras yang asli dari gabah (padi).

"Kita berharap masyarakat jeli dan cermat ketika belanja, khususnya memilih beras yang menjadi makanan pokok sehari-hari," katanya.

Pewarta: Yan Aswika
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015