Jakarta (ANTARA News) - Langkah bersama Indonesia, Thailand, dan Malaysia menangani dan memberi bantuan kemanusiaan bagi 7.000-an pengungsi Bangladesh dan etnik Rohingya dari Myanmar disambut baik Amerika Serikat. 

Amerika Serikat juga mendesak negara-negara lain di kawasan itu dan komunitas internasional untuk mendukung upaya-upaya tersebut.  Hal ini akan menjadi isu penting yang akan dibahas dalam konferensi pada 29 Mei di Bangkok, Thailand.  

Amerika Serikat, menurut keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, diterima www.antaranews.com, di Jakarta, Jumat, terus mendesak negara-negara di kawasan itu mengambil langkah-langkah proaktif cepat menyelamatkan nyawa para imigran dan pencari suaka yang mengapung di laut dan tidak menghalau kapal baru yang datang.  

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dalam lawatannya di kawasan baru-baru ini mengutarakan, di Jakarta, Amerika Serikat siap membantu negara-negara di kawasan yang sedang menanggung beban dan menyelamatkan hidup. 

“Kami memiliki kewajiban bersama untuk menjawab keinginan para imigran yang telah mempertaruhkan nyawa mereka di laut,” kata Blinken. 

Saat ini, kata dia, “Kami sedang mempertimbangkan secara aktif dua opsi bantuan AS; meski begitu saya akan mulai dengan dengan bantuan keuangan.” 

“Jika UNHCR dan IOM menunjukkan tanda perlunya dana tambahan untuk membantu pemerintah dalam membangun hal-hal seperti fasilitas penerimaan dan menjamin prosedur pemeriksaan perlindungan, kami akan mempertimbangkan permohonan itu,” katanya. 

“Kami akan mendorong pemerintah negara-negara lain untuk memberikan tanggapan secara cepat dan dermawan, dan kami akan siap menghadapi banding jika ada yang mengajukan,” kata dia. 

Malaysia dan Indonesia telah meminta bantuan memukimkan kembali para pengungsi. “Kami sedang mempelajari dengan hati-hati permohonan itu. Kami siap memimpin upaya multinasional apapun yang dikoordinasi oleh UNHCR untuk memukimkan kembali para pengungsi yang paling rentan,” kata Blinken. 

Sejauh ini, lebih dari 1.000 pengungsi Rohingya telah dimukimkan kembali di AS selama tahun anggaran ini. Kami telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai hampir 109 juta dolar AS bagi etnis Myanmar yang rentan ini sejak awal tahun anggaran.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015