Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang menyediakan kuota mahasiswa baru sebesar 30% melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015.

"Kami siapkan kuota sebesar 30%  untuk SBMPTN dari total daya tampung mahasiswa Undip sebanyak 7.160 mahasiswa strata satu (S-1)," kata Rektor Undip Prof Yos Johan Utama di Semarang, Jumat.

Ia menjelaskan Undip menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SBMPTN, dan Ujian Mandiri (UM) atau jalur mandiri.

Dari SNMPTN, kata dia, Undip sudah menjaring sebanyak 3.581 calon mahasiswa atau sebesar 50% dari total daya tampung mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) itu pada tahun ini.

Calon mahasiswa sebanyak itu, kata dia, tersebar pada 49 program studi S-1 yang ada di Undip.

"Kalau untuk SNMPTN kami sediakan 50% kuotanya, SBMPTN kami siapkan 30%, sementara sisanya akan diambilkan dari jalur mandiri," kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu.

Untuk tahun ini, kata Yos, Undip tidak mengikuti penjaringan calon mahasiswa lewat Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UMBPTN) karena alasan teknis.

Berkaitan dengan SBMPTN, ia menjelaskan pendaftaran secara online dimulai pada 12-29 Mei 2015, kemudian dilanjutkan ujian tertulis pada 9 Juni 2015 dan 10-11 Juni ujian keterampilan.

"Pengumuman hasil SBMPTN dijadwalkan pada 11 Juli 2015," kata mantan Dekan Fakultas Hukum Undip itu.

Yos mengingatkan calon mahasiswa yang kurang mampu untuk tidak perlu khawatir, sebab pada jalur SBMPTN juga membuka peluang untuk pendaftar beasiswa Bidik Misi.

"Kami berkomitmen untuk memfasilitasi mahasiswa kurang mampu, salah satunya didukung beasiswa Bidik Misi," tegasnya.

Dari jalur SNMPTN, kata Yos, Undip sudah mendapatkan sebanyak 958 calon mahasiswa yang masuk Bidik Misi, atau sekitar 25% lebih dari total calon mahasiswa dari jalur tersebut.

"Para calon mahasiswa dari SNMPTN akan kami undang untuk verifikasi pada 9 Juni 2015 atau bersamaan dengan ujian tertulis SBMPTN. Tujuannya, agar tidak mendaftar lagi SBMPTN. Kalau tidak hadir dinyatakan gugur," pungkasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015