Mayoritas penerima di Makassar kebanyakan perempuan yeng bekerja sebagai buruh, saya salut dengan perempuan Makassar perkasa,"
Makassar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo langsung menyalami warga dan nelayan saat tiba di Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Seperti kebiasaan saat blusukan, Jokowi tetap melakukan hal tersebut sebagai bentuk kedekatan dengan masyarakat yang mendukungnya menjadi orang nomor satu negeri ini.

Ribuan orang yang sejak tadi menunggu kedatangan Jokowi bersama rombongan di pelabuhan rakyat tersebut berdesak-desakan untuk meraih tangan mantan Wali Kota Solo itu, membuat pasukan pengamanan Presiden dibantu TNI dan Polisi bekerja ekstra.

Didampingi istrinya Ibu Iriana Joko Widodo, bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan istri, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan istri, Pangdam VI Wirabuana, Direktur Pelindo IV Makassar, serta pejabat Pemkot Makassar dan Pemrov Sulsel, Jokowi langsung mengambil tempat di tenda yang sudah disiapkan.

Kedatangan Presiden Jokowi di pelabuhan tersebut untuk membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)termasuk Kartu penyandang disabilitas.

Pada kesempatan itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melaporkan jumlah kartu yang dibagikan kepada masyarakat yakni 654 orang untuk KKS 20 persen buruh kapal tergabung organisasi TKBM 80 persen nelayan , warga penerima sasaran dan petani.

"Mayoritas penerima di Makassar kebanyakan perempuan yeng bekerja sebagai buruh, saya salut dengan perempuan Makassar perkasa," katanya kepada Presiden Jokowi dan seribuan warga yang memadati pelabuhan pertama di Makassar itu.

Sementara untuk total penerima KIS sebanyak 1.027 orang di daerah Kelurahan Gusung dan Cambayya. Untuk KIS sebanyak 3.226 penerima serta 445 orang juga menerima kartu disabilitas penyandang cacat dengan bantuan diterima Rp300 ribu.

"Tahun ini BPJS Kesehatan bersama Kementerian Sosial melanjutkan penerbitan dan distribusi sekitar 82 juta KIS atau sekitar 81, 9 juta lebih untuk sengmen peserta Penerima Bantuan Iuran. Sementara disabiltas berat sebanyak 22 ribu," katanya.

Presiden Jokowi sebelum memberikan penjelasan serta membagikan kartu secara simbolis menyapa warga Cambbaya dan Gusung yang berada di lokasi pembagian dengan senyum khasnya.

"Ada 445 orang akan mendapatkan kartu disabilitas penyandang cacat, tapi hanya tiga saya panggil dulu, pertama Lalyiah, kemudian Mustakim dan Sari Mulyani. Uangnya ada Rp300 ribu diterima sampai empat bulan bisa diambil langsung atau sedikit-sedikit. Saya harap uang itu dipake buat perawatan dan pengobatan," kata Presiden.

Sedangkan untuk KIP sebanyak 1.027 penerima sasaran, dananya akan diterima pada Juni 2015, minggu ketiga pas kenaikan nanti. Dana yang diterima bagi siswa Sekolah Dasar Rp450 ribu pertahun, sementara SMP Rp750 dan SMA sebanyak Rp1 juta.

"Saya berharap dana yang diterima buat sekolah, beli buku dan sepatu tidak dibelikan yang lain-lain khusus buat keperluan sekolah. Sementara bagi penerima KKS jangan dibelikan pulsa atau keperluan lainnya, mesti yang penting saja," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Presiden ketujuh Indonsia ini juga berpesan kepada masyarakat yang memiliki KIS, bila sakit ringan mesti memeriksakan ke Puskesmas dan bila berat meminta rujukan untuk dirawat di Rumah Sakit.

"Kalau hanya batuk, sakit pilek dan demam ringan ke Puskesmas saja, jangan langsung ke rumah sakit, nanti penuh rumah sakitnya, kan ada prosedurnya. Nah kalau berat dan radang paru-paru harus segera di bawa ke rumah sakit, kan tidak dipungut biaya," ujarnya diiringi tawa warga penerima di tenda tersebut.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga berdialog dengan warga dengan memberikan pertanyaan ringan sebagai gantinya diberikan hadiah sepeda ke beberapa anak dan ibu rumah tangga penerima bantuan dan tentunya Presiden Jokowi dengan gayanya khas membuat orang kembali tertawa.

Usai membagi-bagikan sepeda kemudian berjalan berkeliling di pelabuhan rakyat tersebut, untuk bertolak ke Jakarta, namun antuasias warga tetap meminta tangan jokowi untuk berjabat tangan sehingga Paspampres kembali disibukkan mengatur massa.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015